Tak Tunjukkan Solidaritas Terhadap Korban Teror di Selandia Baru, Premier League Dikecam

Penulis: Demos Why
Selasa 19 Mar 2019, 06:00 WIB
Tak Tunjukkan Solidaritas Terhadap Korban Teror di Selandia Baru, Premier League Dikecam

Minute's silence yang dilakukan pemain Leicester City untuk mengenang pemilik klub yang tewas akibat kecelakan helikopter (Getty Images)

Ligaolahraga.com -

Berita Liga Inggris: Premier League selaku kompetisi sepakbola tertinggi di Inggris belum lama ini menuai kecaman. Hal tersebut terjadi lantaran tak memberikan tribute terhadap para korban aksi teror yang terjadi di Selandia Baru.

Belum lama ini dunia berduka atas aksi teror yang dilakukan di dua masjid di kawasan Christchurch, Selandia Baru. Dalam insiden tersebut, paling tidak menewaskan 50 orang jemaah masjid yang tewas akibat ditembak oleh seorang teroris.

Akibat dari kejadian tersebut, seluruh dunia lantas bersatu dengan mengutuk segala bentuk teror yang mengatasnamakan SARA. Bukan cuma itu, seluruh dunia juga mendoakan para korban yang hampir semuanya merupakan muslim.

Belakangan Premier League justru menuai kecaman lantaran tak memberikan tribute khusus atas insiden tersebut. Liga Primer beserta klub-klub peserta termasuk para pemainnya hanya bersimpati hanya melalui media sosial mereka tanpa ada prosesi mengheningkan cipta sesaat sebelum laga dimulai.

Kritikan tersebut menyeruak lantaran Premier League dianggap menujukkan respons berbeda jika dibandingkan dengan insiden teror bom yang terjadi di kota Paris. Miasalnya pada saat itu Wembley membuat tampilan khusus di stadion dengan menggunakan warna biru, merah dan putih sebagai dukungan bagi Prancis yang diserang oleh teroris.

Kecaman tersebut disampaikan oleh Yunus Lunat yang merupakan mantan ewan kesetaraan ras FA. Lunat menuding Premier League, Piala Liga, dan Piala FA, termasuk FA sendiri sebagai organisasi munafik yang punya standar ganda.

"Tidak ada alasan, kapan pun sesuatu terjadi, bahkan pada skala yang sama, sepakbola selalu keluar dan memberi tribute," ujar Lunat kepada BBC Sport.

"Ini standar ganda dan kemunafikan. Diam selama satu menit adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Ketika itu terjadi untuk peristiwa, itu harus terjadi secara menyeluruh untuk setiap serangan."

Lunat menilai hal ini bisa terjadi lantaran masih kurangnya peran umat musim di posisi tertinggi dalam dunia olahraga. Lunat menyayangkan sikap ini lantaran dirinya menganggap dukungan yang diberikan bagi para korban akan menunjukkan sikap dari organisasi itu sendiri.

"Alasan ini terjadi adalah kurangnya panutan dan eksekutif etnis senior yang dapat mengidentifikasi hal semacam ini. Masih kurang perannya umat Islam dalam kepemimpinan olahraga, terutama sepak bola, meskipun mereka cukup kompeten untuk jabatan itu," ujarnya melanjutkan.

"Piala FA adalah kompetisi FA. Ini menunjukkan kurangnya kepemimpinan dan mereka tidak melakukannya. Ini adalah kesempatan yang terlewatkan untuk membuat pernyataan besar tentang apa yang terjadi di seluruh dunia."

"Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk berdiri. Fulham membuat tribute, tetapi tidak dapat melakukannya untuk apa yang terjadi di Selandia Baru," pungkasnya.

Artikel Tag: Yunus Lunat, Premier League, Piala FA

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/tak-tunjukkan-solidaritas-terhadap-korban-teror-di-selandia-baru-premier-league-dikecam
17471  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini