Tahan Imbang Arsenal, Simeone Sebut Pemainnya Sebagai Pahlawan

Penulis: Fery Andriyansyah

Jumat 27 Apr 2018, 17:00 WIB

Tahan Imbang Arsenal, Simeone Sebut Pemainnya Sebagai Pahlawan — Simeone sebut pemainnya sebagai pahlawan. / Sky

Berita Liga Europa: Diego Simeone memuji 10 pahlawan-nya usai Atletico Madrid mampu memaksa hasil imbang 1-1 di leg pertama semifinal Liga Europa melawan Arsenal di Emirates Stadium, Jumat (27/4) dini hari, setelah Sime Vrsaljko diusir pada menit ke-10.

Gary Lineker Sebut Bukayo Saka dan Cole Palmer sebagai Pemain Favoritnya

Gol Antoine Griezmann di delapan menit terakhir berhasil menggagalkan gol pembuka Alexandre Lacazette, setelah Arsenal gagal memanfaatkan peluang mereka melawan 10 orang selama 80 menit.

Arsenal harus bermain menyerang pada pekan depan di Wanda Metropolitano untuk mengamankan final Eropa pertama sejak 2006. The Gunners harus menang di Madrid atau memaksa setidaknya skor 2-2 untuk melaju ke final.

Simeone menonton sebagian besar pertandingan dari ruang VIP setelah melakukan protes terhadap kartu merah Sime Vrsaljko, tetapi pelatih asal Argentina itu mengungkapkan kegembiraannya dengan hasil yang didapat dan menjanjikan leg kedua yang menarik pada pekan depan.

"Sulit untuk tahu apa yang harus dikatakan. Wasit memutuskan untuk mengusir Vrsaljko dan saya pikir seorang pemain Arsenal harus mendapat kartu. Ketika saya protes dia mengusir saya.

"Sejujurnya itu adalah 90 menit di mana tubuh saya penuh dengan emosi yang kuat, para pemain ini pada dasarnya adalah pahlawan.

"Mereka berdiri teguh setelah musim yang panjang, selama 80 menit dengan cara luar biasa. Saya merinding memikirkan pertandingan berikutnya."

Setelah mengumumkan ia akan mengundurkan diri sebagai manajer Arsenal di akhir musim, ini adalah pertandingan kandang terakhir Arsene Wenger di Eropa di Emirates Stadium. Dia mengakui bahwa timnya sekarang akan datang ke Spanyol dalam posisi sulit.

"Kami menghasilkan penampilan yang kami inginkan, tetapi hasilnya tidak sejalan dengan pertunjukan," kata Wenger.

"Kami memiliki 20 tembakan ke gawang, kami telah melihat itu melawan Manchester United [di awal musim], di mana kami memiliki 33 tembakan ke gawang dan kalah dalam pertandingan. Ini adalah kisah yang pernah kita lihat sebelumnya.

"Tentu saja Anda keluar malam ini dengan rasa pahit, karena kami punya peluang untuk berada di final malam ini. Di situlah penyesalan terjadi. Kami tidak cukup klinis dan sayangnya kami memberikan gol yang membuat kami berada dalam posisi yang sangat sulit."