Sepak Bola Indonesia Tidak Boleh Berhenti

ligaolahraga.com – Pertemuan antara Djohar Arifin Husin dengan Menpora, Imam Nahrawi di kantor Kemenpora RI Senayan Jakarta, Selasa (23/6) kemarin, tidak menghasilkan titik terang soal status PSSI yang saat ini dibekukan, sehingga mendapatkan suspensi dari FIFA.

Dalam pertemuan yang diminta oleh pihak Komisi X DPR RI tersebut, Djohar ditunjuk Kemenpora sebagai wakili PSSI karena dianggap masih menjabat sebagai Ketua Umum nya. Hal tersebut karena Kemenpora tidak mengakui hasil Kongres Luar Biasa 2015 pada 18 April lalu, yang menghasilkan sosok La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum yang baru bagi PSSI periode 2015-2019.

Djohar yang menjabat sebagai Ketum PSSI periode 2011-2015, enggan berkomentar perihal status dirinya yang saat ini bukan sebagai ketum PSSI hasil KLB 2015. Djohar menyebut bahwa kedatangan dirinya untuk menghadap Menpora, demi kelangsungan sepak bola nasional yang saat ini tengah mati suri.

"Saya ingin kegiatan sepak bola Indonesia tidak berhenti. Maka itu pembinaan usia muda dan kepelatihan tidal boleh berhenti. Kompetisi juga tidak boleh berhenti. Nanti juga Insha Allah akan banyak turnamen," jelas Djohar Arifin setelah melakukan pertemuan dengan Menpora kemarin.

"Kita ingin kegiatan sepak bola itu tidak boleh terhenti. Malah disepakati akan banyak kegiatan-kegiatan. Yang paling penting di sini saya untuk menyelematakan kehidupan bangak orang, bukan kedudukan," sambung Djohar, yang saat ini menjadi Dewan Kehormatan PSSI tersebut.

Sedangkan menurut Faisal Abdullah, selaku Deputi III Kemenpora menyatakan bahwa permintaan Komisi X DPR RI untuk Kemenpora melakukan pertemuan dengan pihak PSSI telah dilakukan. Masalah siapa yang bertemu, Faisal berdalih bahwa DPR tidak pernah menyebut nama La Nyalla Mattalitti.

"Kami mengundang Prof. Djohar karena memang ketika Prof. Djohar lah yang menjadi ketum PSSI sewaktu surat sanksi administratif berupa pembekuan dikeluarkan. DPR tidak pernah menyebut nama dan kita juga tidak mau menyebut nama," ujar Faisal Abdullah.

Dalam pertemuan tersebut pun hanya membicarakan bagaimana turnamen besutan Kemenpora agar bisa segera digelar, dan kompetisi bisa terlaksana. Mengenai sanksi FIFA, ataupun pembekuan PSSI tidak jadi pembicaraan pokok.

"Dari Tim Transisi intinya sepakbola tidak mati. Nanti akan ada turnamen-turnamen yang siap digelar, kemudian di daerah-daerah juga akan kami gelorakan. Ini momentumnya sungguh bagus karena dekat dengan kemerdekaan. Anggaplah turnamen ini adalah roadmap kita menuju kompetisi yang Insha Allah akan diselenggarakan," timpal Anggota Tim Transisi, Lodewijk Paulus.