PSSI: Kita Ingin Berhubungan Baik Dengan Pemerintah

Nasional - Kemenpora dipastikan akan mengirim surat teguran tertulis untuk kedua kalinya kepada PSSI. Hal itu dilakukan, karena tidak adanya tanggapan secara resmi dari PSSI. Diabaikannya teguran tersebut, membuat Kemenpora geram.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin mengungkapkan, bahwa terjadi cuma kesalahpahaman dan akan memperbaiki hal itu secepatnya. Hari ini (16/4) tepat tujuh hari sejak Kemenpora mengirim surat teguran pada PSSI. Kemenpora memberikan teguran karena Arema dan Persebaya, yang terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap keputusan BOPI. Sebagaimana diketahui, kedua klub asal Jawa Timur itu tetap menggelar pertandingan, meski tidak mendapat rekomendasi dari BOPI.

PSSI dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap BOPI, karena mendorong dua klub yang tidak memperoleh rekomendasi untuk tetap melakukan pertandingan dalam kompetisi QNB League 2015.

Hingga sampai tujuh hari PSSI belum juga memberikan tanggapan resmi atas surat teguran tersebut, membuat Kemenpora melayangkan surat teguran kedua pada hari ini. apabila PSSI masih juga tidak merespons dalam kurun 24 jam, maka akan datang surat teguran ketiga. Dan seandainya PSSI tetap tak hiraukan surat peringatan tersebut, Kemenpora mengancam mencabut eksistensi organisasi PSSI.

Menanggapi ancaman tersebut, Djohar Arifin menyebukant kalau organisasi yang dia pimpin saat ini mempunya itikad baik untuk menjalin hubungan baik dengan pemerintah.

"PSSI ingin berhubungan baik dengan FIFA, PSSI juga ingin berhubungan baik dengan pemerintah, tidak mungkin membangun sepakbola Indonesia tanpa dukungan dari pemerintah. Oleh karena itulah hubungan dengan pemerintah harus diperbaiki supaya kami bisa on ke depan," ujar Djohar Arifin di kantor PSSI kemarin(15/4).

Djohar menganggap apa yang terjadi antara PSSI dengan Kemenpora -BOPI saat ini hanya kesalahpahaman. Meski tidak menyebut dengan pasti, Djohar mengaku PSSI, BOPI dan PT Liga harus kembali duduk bersama dan memperbaiki kondisi yang ada.

"Tidak ada untungnya ribut dengan pemerintah, justru kerugian yang kami dapat. Karena itulah kesalahpahaman ini perlu diatasi segera. Dengan BOPI dan liga pun perlu duduk bersama untuk menyatukan pandangan, apa saja yang perlu diperbaiki supaya kami tidak ada masalah untuk ke depannya," pungkas Djohar Arifin.