Pengakuan Andres Iniesta Ketika Lalui Masa-Masa Depresi

Berita Transfer: Andres Iniesta mengungkapkan bahwa dirinya tidak tahan lagi dengan depresi yang dialami olehnya setelah kematian kawannya, Dani Jarque, pada tahun 2010 lalu sebelum mengantarkan timnas Spanyol menjadi juara Piala Dunia.

Jarque meninggal dunia pada tahun 2009 lalu karena serangan jantung ketika melalui pra musim bersama skuat Espanyol. Kehilangan eks rekan setimnya di timnas Spanyol muda pada usianya yang baru 26 tahun memberikan dampak sangat besar kepada Iniesta, yang merasa bahwa hasratnya untuk hidup berkurang sebelum mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia tahun 2010 dan mendedikasikannya kepada Jarque.

"Anda merasa bahwa itu bukan Anda, bahwa Anda tidak menikmati keadaan,bahwa orang-orang di sekitar hanyalah orang-orang biasa," ucapnya kepada Antena 3 TV. "Anda tidak memiliki perasaan atau hasrat."

"Anda merasa kosong di dalam dan akan ada momen ketika Anda menyadari bahwa Anda tidak tahan lagi. Saya memiliki kemampuan untuk melihat yang saya perlukan untuk melihat seseorang keluar dari situasi itu. Hal yang penting adalah dalam periode tersebut saya tidak pernah kehilangan harapan."

Sang gelandang telah memulai bab baru dalam kariernya dengan meninggalkan Barcelona untuk gabung dengan klub asal Jepang, Vissel Kobe. Namun sebelumnya, ia akan terbang ke Rusia bersama skuat timnas Spanyol untuk gelaran Piala Dunia 2018.

"Kami memiliki tim yang bagus, gabungan dari pemain muda dan yang berpengalaman. Kami memiliki ekspektasi besar, saya kira kami telah mendapatkan dua peringatan di Piala Eropa dan di Brasil yang membuat kami sadar untuk membumi. Kami akan melangkah sedikit demi sedikit dan kami lakukan hal yang tepat agar bisa memperjuangkan gelar juara."

Artikel Tag: Andres Iniesta, Barcelona, Piala Dunia