Pemain Indonesia Bisa Melanjutkan Karir Di Luar Negeri

Nasional – Sanksi suspensi FIFA terhadap Indonesia mulai 30 Mei 2015 lalu, sempat memunculkan kekhawatiran akan menghambat karier pesepakbola asal Indonesia, yang ingin berkiprah di luar negeri. Karena adanya sanksi tersebut,membuat Indonesia menjadi terkucilkan dari pentas sepak bola internasional.

Seperti halnya Tim Nasional Indonesia tidak bisa berkompetisi dalam semua level yang digelar di bawah naungan AFC dan FIFA. Hal itu juga berlaku bagi klub-klub asal Indonesia. Sehingga AFC pun langsung mencoret kepesertaan Timnas Indonesia dari Pra Piala Dunia 2018 yang juga Pra Piala Asia 2019.

Selain itu, Indonesia U-16 dan U-19 juga dicoret dari Pra Piala Asia U-16 dan U-19. Namun pencoretan tersebut tidak berlaku bagi individu pemain Indonesia yang ingin berkiprah di luar negeri. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy.

"Jadi tetap bisa kalau ingin bermain di luar negeri. Tapi, itu juga jika masih dalam periode TMS (Transfer Matching System). Untuk pemain asing juga bisa main di Indonesia, karena dilihat ke individunya. Tapi itu juga kalau ada kompetisinya," ucap Tigorshalom Boboy.

PSSI sendiri sudah melakukan konsultasi dengan federasi sepak bola Asia, AFC mengenai status pemain Indonesia yang ingin berkarir di luar negeri

"Kemarin kami sudah konsultasi ke AFC mengenai hal itu. Dan ya, tidak ada masalah," ujar Sekjen PSSI, Azwan Karim dengan singkat.

Seperti diketahui, sudah ada beberapa pemain Indonesia yang memilih untuk hengkang ke klub luar negeri. Di antaranya, Greg Nwokolo (BEC Tero Sasana/Thailand), Dedi Gusmawan (Zeya Shwe Myay FC/Myanmar), serta ada beberapa pemain lainnya yang berniat menyusul seperti Samsul Arif Munip (Arema Cronus), Evan Dimas (Persebaya), dan Adam Alis Setyano (Persija).