Klok Harap Tragedi di Malang Jadi Momen Berbenah Semua Pihak

Berita Liga 1 Indonesia : Insiden yang menimpa suporter Arema di Kanjuruhan memantik rasa sedih dari Marc Klok. Dia berharap semua pihak bisa berbenah dan kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Ratusan nyawa hilang akibat peristiwa kericuhan suporter dengan aparat. Bahkan ini sudah tercatat sebagai insiden dengan jumlah korban kedua terbanyak di dunia pada laga sepakbola sepanjang masa.

"Ya saya sudah seperti saya tulis di website saya sangat sedih. Ini tragedi besar saya pikir, kita harus belajar dari momen ini juga, dan momen ini ga bisa datang lagi di Indonesia," kata Klok ketika diwawancara wartawan usai sesi latihan Persib.

Menurutnya ini jadi momentum bagi stakeholder sepakbola berefleksi diri serta memperbaiki diri. Aparat keamanan menurutnya tak boleh bertindak represif saat menghadapi kericuhan di stadion. Termasuk memperimbangkan kembali penggunaan gas air mata dalam SOP mereka.

Bagi suporter juga tentu saja harus bisa meredam emosi. Bagaimana mereka bisa menerima hasil yang didapat klub kebanggaan baik menang atau kalah. Saat kekalahan yang dialami, mereka harus menjaga diri agar tidak bertindak jauh seperti memaksa masuk ke lapangan.

"Untuk suporter, belajar mindset suporter sangat penting. Tapi juga mindset dari polisi dan security di stadion di negara ini, semoga suporter belajar dari momen ini pasti kita punya emosi dari tim kita. Pasti kita tidak senang kalau tim kita kalah atau pemain punya masalah," ujarnya.

"Yang penting support yang bagus adalah kalau kita menang tetapi juga kalau kalah itu penting. Kalau punya emosi jangan sampai kita masuk lapangan, ini sepakbola yang semua cinta tidak ada tempat untuk fight dengan pemain atau suporter dengan polisi," lanjutnya.

Sebagai pesepakbola, dia juga harus bisa menjadi contoh bagi suporter. Bagaimana ketika menelan kekalahan, tidak ada sikap emosional berlebihan dan menerimanya dengan lapang dada. Menurutnya apa yang terjadi di pertandingan sepakbola Eropa harus dicontoh oleh suporter Indonesia.

"Saya pikir kita berada di posisi pemain kita itu role model, dengan pemain di negara ini harus coba belajar. Suporter bagaimana harus reacted atau emosi, pasti kita pemain juga punya rasa kalau kalah," jelas Klok.

"Kalau lihat di dunia contoh Manchester City menghadapi Manchester United ini derby yang besar. Waktu Manchester united kalah 4-0 di babak pertama kenapa Suporter tidak masuk lapangan, mereka pasti sedih dengan hasil itu tapi mereka setelah babak pertama kembali ke rumah untuk jaga emosi. Tapi disini, di Indonesia suporter terlalu punya emosi untuk fight," tandas pemain Persib bernomor 10 itu.

Artikel Tag: marc klok, Persib