Kasus PSS-PSIS Mengarah Ke Match-Setting
Ligaolahraga.com – Komisi Disiplin PSSI akhirnya telah bertemu dengan jajaran Manajemen PSS Sleman pada Kamis (10/9) lalu. Manajemen PSS tersebut adalah Eri Febrianto (Staf tim), Supardjiono (Manajer), dan mantan Asisten Pelatih, Edi Broto. Pertemuan tersebut sebagai lanjutan dari penyelidikan kasus sepak bola gajah pada laga PSS Sleman kontra PSIS Semaran, pada Divisi Utama musim 2014.
Penyelidikan tersebut juga sebagai tindak lanjut Komdis terkait kesaksian baru dari empat pemain PSS beberapa waktu lalu, yang menyebutkan keterlibatan Supardjiono sehingga terjadi insiden sepak bola gajah. Supardiono sendiri bebas dari hukuman Komdis era Hinca Panjaitan.
"Ada tiga orang dari manajemen PSS Sleman yang dipanggil. Mereka adalah mantan staf tim PSS yang bernama Eri Febrianto (Ableh), mantan manajer PSS Supardjiono, dan mantan asisten pelatih PSS Edi Broto. Mereka semua ada dalam tim PSS saat terjadinya sepakbola gajah," ujar Ketua Komdis PSSI, Ahmad Yulianto, seperti yang dilansir situs resmi PSSI.
Ahmad Yulianto juga membeberkan, bahwa Supardjiono memang benar meminta PSS untuk mengalah dari PSIS. Haltersebut dilakukan untuk menghindari Pusamania Borneo FC di babak semi-final. Supardjiono pun memberikan keterangan yang berbeda kepada Ketua Komdis periode sebelumnya, Hinca Panjaitan, sehingga dirinya terbebas dari hukuman Komdis.
"Supardjiono memberikan keterangan yang berbeda dari penjelasan yang disampaikan saat Komdis diketuai Hinca Panjaitan. Supardjiono mengaku memberi instruksi kepada tim pelatih, kalau ketemu Pusamania Borneo FC akan mengkhawatirkan. Apalagi sudah mendapat 11 penalti," sambung Ahmad Yulianto.
"Sedangkan Ableh tidak bisa mengelak kalau dia telah berbohong saat pemeriksaan Komdis Hinca. Dalam bukti yang kami dapat dari banyak pihak, Ableh saat pertandingan berlangsung sedang ada di Kalimantan Selatan. Jadi Ableh ini hanya jadi kambing hitam, bukan dalang sepakbola gajah," lanjutnya.
Hukuman berat kemungkinan bakal dijatuhkan kepada Supardjiono, meski saat ini Komdis belum bisa menetapkan hal tersebut. Dugaan motif sepakbola gajah mengarah kepada match setting, dengan niat menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo FC.
"Kalau PSS versus PSIS ini lebih ke match setting. Match setting ini untuk menentukan pemenang, menghindari lawan, suap ingin menang, dan lain-lain. Dan, di Indonesia ini yang paling banyak adalah match setting. Match fixing memang ada, tetapi masih butuh kerja keras untuk mendapatkan buktinya", pungkasnya.
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/kasus-pss-psis-mengarah-ke-match-setting
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini