Djohar Jadi Merasa Dimusuhi PSSI

ligaolahraga.com – Mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, seolah merasa jadi musuh bagi segenap jajaran petinggi PSSI karena telah bertemu dengan Menpora, Imam Nahrawi untuk memenuhi undangannya, Selasa (23/6) lalu.

Pada saat itu, Djohar datang ke kantor Kemenpora sebagai Ketua Umum PSSI 2011-2015, karena pihak Kemenpora tidak menganggap hasil Kongres Luar Biasa 2015 di Surabaya.  Dimana dalam KLB tersebut menghasilkan La Nyalla Mattalitti sebagai  Ketua Umum yang baru periode 2015-2019.

Atas kejadian tersebut, membuat Komite Etik PSSI berencana memanggil Djohar karena kecewa atas tindakannya yang seakan bertindak sebagai Ketum PSSI saat menemui Imam Nahrawi.

"Saya diundang sebagai ketua umum PSSI 2011 2015. Saya tanpa diundang pun ingin bertemu Menpora apalagi diundang. Saya hanya memikirkan bagaimana nasib pemain pelatih dan ribuan orang yang hidupnya dari bola sedang terancam," ujar Djohar Arifin.

"Saya melihat hubungan PSSI dengan pemerintah macet tidak ada peluang sedikitpun. Dan saya sudah mendapatkan peluang untuk membahas kemacetan, mestinya saya ini dimanfaatkan bukan dimusuhi. Mestinya setiap orang yang bisa membantu didukung agar situasi bisa lebih cepat normal," lanjutnya.

Pihak Kemenpora memang hanya mengundang Djohar sebagai Ketum, Joko Driyono selaku Sekretaris Jenderal, Husni Hasibuan yang menjabat bendahara periode 2011-2015, dan empat Asprov PSSI dari NTT, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bengkulu. Djohar juga mengaku, dirinya mendapat dukungan untuk terus berhubungan dengan pemerintah.

"Heran ya, siapa yang berhubungan dengan pemerintah akan dimusuhi dan dihukum. Insha Allah saya jalan terus untuk mencari penyelesaian agar para pemain, pelatih dan lainnya bisa hidup normal kembali,” imbuh pria asal Sumtera Utara ini.

"Alhamdulillah banyak dukungan kepada saya, dari klub, Asprov dan juga pelatih dan pemain. Jika tidak ada yang memulai membicarakan ini tentu kerusakan sepakbola kita akan semakin parah," pungkas pria yang juga jadi dewan kehormatan PSSI itu.

Sementara itu, pihak PSSI melalui ketua Komite Etik TM Nurlif menyatakan bahwa Djohar tidak lebih dahulu berkomunikasi dengan PSSI sebelum mengehadap Menpora - sehingga tidak bisa memanfaatkan Djohar untuk menjembatani hubungan kedua belah pihak.

"Kalau memang dari awal ada komunikasi dengan kita, tentu ada peluang untuk kita memanfaatkan itu. Sementara ini tidak ada," ungkapnya.