Cerita Noussair Mazraoui, Tantangan Jadi Muslim di Tengah Kemewahan Bayern

Berita Liga Jerman: Bek kanan asal Maroko, Noussair Mazraoui, kini telah resmi menjadi bagian dari skuat mewah bertabur bintang di Bayern Munich. Dalam sebuah wawancara, ia pun mengungkapkan perihal proses adaptasinya sebagai seorang muslim di klub sekelas Die Bavarian.

Bersama Bayern Munich, Noussair Mazraoui mendapat upah sebesar delapan juta euro atau setara dengan 121 miliar rupiah per tahun. Dengan upah sebesar itu, pemain berusia 24 tahun tersebut bisa hidup mewah di Munich, Jerman. Akan tetapi, Mazraoui justru tak ingin terlena dengan kemewahan yang ia miliki saat ini.

“Saya masih meyakini agama saya. Itu adalah tujuan nomor satu dalam hidup saya, [berdoa] banyak membantu saya menghadapi hal-hal yang tidak berjalan sesuai keinginan saya, atau hal-hal yang menguntungkan saya. Cara berpikir ini membantu saya menjalani hidup,” ucap Mazraoui, dikutip dari laman Bavarian Football Works.

Masa adaptasinya di Bayern sedikit lebih mudah karena ia juga memiliki Sadio Mane, rekan sesama muslim yang taat dalam beragama, terutama dalam sholat lima waktu.

“Kami pasti akan [berdoa bersama] selama musim ini,” kata Mazraoui.

Lebih lanjut, pemain kelahiran Leiderdorp, Belanda, tersebut mengungkapkan bahwa ia akan tetap menjalani ibadah puasa ramadhan meski harus menjalani latihan atau pertandingan berat bersama Bayern Munich.

“Tidak apa-apa, tapi terkadang juga sangat melelahkan (menjalani puasa ramadhan). Banyak orang tidak tahu kemampuan tubuh mereka. Tubuh dapat mencapai banyak hal jika memiliki kemauan yang tinggi. Itu (puasa) tidak mempengaruhi kinerja saya, terkadang saya bahkan tampil lebih baik selama bulan Ramadhan, karena itu bulan suci. Iman saya memberi saya kekuatan dan juga mendorong saya di lapangan,” pungkasnya.

Artikel Tag: Noussair Mazraoui, Bayern Munich