Berpengalaman sebagai Pemain, Thiago Motta Ungkap Cara Melatihnya

Berita Liga Italia: Pelatih Juventus, Thiago Motta, berbicara tentang pengaruhnya sebagai pesepak bola terkenal di masa lalu terhadap gaya melatihnya pada saat ini, usai berhasil mengalahkan Lazio.

Si Nyonya Tua kembali berjuang di Serie A pada saat menjamu Lazio di Allianz Stadium pada Minggu (20/10) dini hari WIB.

Dengan kemenangan 1-0 ini, berarti Juventus hanya kebobolan sekali dari delapan pertandingan pertama di Serie A pada musim ini.

Itu melewati catatan pertahanan terbaik mereka sepanjang masa, yaitu kebobolan dua gol setelah delapan laga pada musim 1966/67, 1986/87, 2004/05, dan 2005/06.

Satu-satunya gol yang masuk ke gawang Juve di pentas Serie A terjadi pada laga kontra Cagliari pada dua pekan lalu, ketika mereka ditahan dengan skor 1-1.

Thiago Motta sangatlah terkenal sebagai pemain, dan ditanyakan mengenai bagaimana hal itu memengaruhinya sebagai pelatih.

"Itu sudah sangat lama sejak saya bermain, saya sudah menjadi semakin tua, namun saya tidak pernah mampu menyembunyikan emosi dan karena itu saya menularkannya. Pada beberapa waktu, itu bisa positif, namun pada waktu lain, saya lebih suka tidak membuat yang lain cemas atau ketidakpastian terlihat, namun saya tidak bisa menjanjikan itu," kata Motta kepada Sky Sport Italia.

"Ada beberapa situasi ketika saya bisa mengetahui apakah pemain tidak memahami atau tidak sepakat, namun ketika saya tidak bisa menahan diri, maka saya mungkin akan berhenti melatih," tambahnya.

"Saya suka bersama para pemain saya, mereka tahu bahwa saya adalah bagian dari mereka, jadi selama kami memiliki ikatan ini, mereka adalah anak-anak saya," lanjut Motta.

"Rapor terbaik bersama para pemain saya adalah hal terbaik tentang pekerjaan saya. Saya harus membuat keputusan kepada siapa yang bermain dan siapa yang tidak, itulah hal tersulit dalam pekerjaan ini."

Artikel Tag: Thiago Motta, Juventus