Antonio Conte Tolak European Super League Sekaligus Kritik UEFA

Penulis: Demos Why

Jumat 23 Apr 2021, 13:00 WIB

Berita Sepakbola: Manajer Inter Milan, Antonio Conte, menyambut baik batalnya kompetisi European Super League digelar pada tahun ini. Namun pada saat yang sama, Conte juga melontarkan kritikan keras pada UEFA.

Lupakan Leverkusen, Matteo Darmian Minta Inter Move On

European Super League [ESL] yang tak lain adalah kompetisi bentukan 12 klub elit Eropa untuk menjadi tandingan Liga Champions akhirnya resmi dibatalkan. Salah satu alasannya karena 10 klub inisiator memutuskan untuk menarik diri usai mendapatkan kritikan dari suporter serta ancaman sanksi keras dari UEFA.

Mengomentari hal tersebut, Antonio Conte mengaku sangat bahagia kompetisi yang dianggap 'ilegal' oleh UEFA dan FIFA tersebut pada akhirnya batal terwujud.

"Ya, tentu kami juga mendengar soal kabar ini (soal ESL). Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia olahraga, saya pikir kita tak bisa melupakan tradisi. Itu merupakan sejarah yang harus tetap dihormati," ujar manajer Inter Milan tersebut seperti dilansir dari Football Italia.

"Kita juga tak bisa melupakan semangat soal olahraga. Kami bekerja untuk menang dan meraih sesuatu yang diinginkan. Meritokrasi harus selalu diutamakan."

Pada kesempatan yang sama, Conte juga mengkritik UEFA yang disebutnya terlalu serakah dan tak memikirkan para pemain sepakbola. Conte menyebut Federasi Sepakbola Eropa itu telah mengeksploitasi pemain demi mendapat keuntungan besar. Kritikan tersebut dia sampaikan usai UEFA secara resmi mengumumkan format baru Liga Champions.

"UEFA juga harus melakukan refleksi. Mereka mengatur turnamen, mengambil semua pendapatan dan hanya mengeluarkan sebagian kecil untuk tim yang benar-benar ambil bagian dalam turnamen ini," ujarnya melanjutkan.

"Para pemain diperas seperti lemon dengan jadwal ketat dan mendapat hasil sangat sedikit dari pertandingan itu. UEFA perlu mempertimbangkan remunerasi yang lebih baik. Klub berinvestasi pada pelatih dan pemain, jadi mereka berhak mendapatkan sebagian dari pendapatan [UEFA] yang mereka bantu menghasilkannya," pungkasnya.