5 Hal Yang Kita Dapat Pelajari Dari Derbi Della Madoninna
LIGAOLAHRAGA.COM - Derbi della Madoninna ke 215 yang digelar hari Minggu malam kemarin di pentas Serie A, yang membuat kota Milan berubah menjadi biru seiring dengan kemenangan yang direngkuh oleh Inter Milan dengan skor 1-0 atas AC Milan.
Tiga orang pemain baru Il Nerazzurri melakoni debutnya di pertandingan tersebut, yakni Ivan Perisic, Alex Telles dan Felipe Melo, sementara pelatih Il Rossoneri, Sinisa Mihajlovic menurunkan Juraj Kucka sebagai starter untuk pertama kalinya dan menurunkan Mario Balotelli untuk menjalani debut keduanya bersama Milan di pertengahan babak kedua.
Penampilan striker pinjaman ini, Balotelli, mencuri perhatian publik dengan performanya yang dinilai sebagai pemain terbaik Milan di atas lapangan malam itu, namun lesakkan gol dari Fredy Guarin membuat pasukan Roberto Mancini meraih 3 poin penuh, sekaligus mencatatkan rekor 100% kemenangan di Serie A dalam 3 partai pembuka sejauh ini.
Jadi, setelah bursa transfer musim panas yang menyibukkan mereka dan performa di awal musim ini, inilah 5 hal yang dapat kita petik dari derbi pertama di Serie A musim 2015/2016:
1. Balotelli berpeluan meraih sukses di Milan
Setelah menjalani musim yang tidak mengenakkan bersama Liverpool musim lalu, kembalinya Balotelli berkostum Rossoneri membuat opini para Milanisti terbagi dua, yakni apakah ia akan menjadi bagian dari rencana Mihajlovic ataukah sebuah kesalahan dan mengacaukan segalanya musim ini. Dia baru saja melakoni debut keduanya bersama Milan di Serie A dalam pertandingan melawan Inter, dan secara mengejutkan ia berhasil memberikan dampak positif bagi klub melalui beberapa aksi-aksinya di atas lapangan hijau di 30 menit terakhir pertandingan.
Determinasinya membantu Milan mendapatkan beberapa peluang dengan skill mumpuni dan yang paling diingat adalah ketika ia menghujam tiang gawang dengan usaha yang menakjubkan, terlihat sebagai kombinasi yang tepat, meskipun ia gagal melesakkan gol di hari Minggu malam itu.
Semenjak kembali ke Italia, temperamen Balo dinilai telah menurun, ia terlihat lebih tenang, namun tetap terlihat beberapa kali kesal ketika berhadapan dengan Fredy Guarin ataupun Felipe Melo, meski para pemain Nerazzurri dapat membuatnya kesal, namun keputusan Balo sendirilah untuk meladeninya atau tidak.
Seara keseluruhan pemain berusia 25 tahun ini tampil dengan baik di debut keduanya bersama AC Milan, dia memperlihatkan kelincahannya dalam mengolah bola beberapa kali di lapangan, dan ia memiliki kesempatan untuk dapat mengulang segalanya kembali untuk mendapatkan kesuksesan di masa mendatang.
**
2. Duet Carlos Bacca - Luiz Adriano masih belum padu.
Setelah masing-masing dapat melesakkan gol pada pertandingan melawan Empoli yang berakhir dengan skor 2-1 pada giornata kedua, duet striker yang baru diciptakan pada bursa transfer musim panas ini nampaknya masih harus beradaptasi lebih banyak demi mendapatkan hasil yang diinginkan. Mereka gagal untuk memperlihatkan kembali performa mengesankannya di malam derbi, dengan Bacca terpaksa harus ditarik keluar sebagai imbasnya.
Sementara Luiz Adriano sempat memiliki kesempatan untuk membuktikan kualitasnya di pertandingan besar sejauh ini, namun dua kesempatan emas yang gagal dimanfaatkannya pada babak pertama membuat ia dinilai buruk oleh para fans. Milan seharusnya dapat memimpin satu atau bahkan dua gol sebelum istirahat babak pertama, namun Adriano gagal memanfaatkannya menjadi gol.
**
3. Penjaga gawang masih penting seperti biasa
Ada fakta menarik dari setiap partai Derbi della Madoninna, bahwa hanya 8 gol yang dihasilkan dalam partai derbi ini dalam 7 pertandingan terakhir, dan hal tersebut membuktikan bahwa seberapa pentingnya keberadaan kiper di bawah mistar gawang dalam partai sebesar ini.
Samir Handanovic sudah berusia 31 tahun dan Diego Lopez dua tahun lebih tua daripada ia, namun mereka masih tampil dengan sangat sigap dibawah mistar di masing-masing klub. Kita mulai dari kiper asal Slovenia, Handanovic, barisan pertahanan Inter sangat mampu mengandalkannya menghadapi gempuran-gempuran pemain lawan, yang mana berhasil untuk meredam mereka pada malam derbi kemarin. Dia berhasil menggagalkan peluang dari Luiz Adriano dan juga tendangan bebas dari Mario Balotelli yang hampir membuat Milan mendapatkan angka.
Di sisi lain, penampilan Lopez patut mendapatkan acungan jempol meskipun kebobolan melalui tendangan Guarin, namun hal tersebut dinilai sulit untuk dihentikan oleh mantan kiper Real Madrid ini. Ia sempat melakukian satu kali blunder dengan memberikan bola kepada striker Inter, Stevan Jovetic, namun ia berhasil menebusnya beberapa menit setelahnya dengan menyelamatkan gawang Rossoneri dari sundulan Guarin. Sebelumnya, Lopez berhasil mengalahkan Icardi saat berhadapan satu lawan satu sebelum babak pertama selesai.
**
4. Meskipun masih belum sempurna, lini belakang Inter akan kembali kokoh.
Hal yang membuat Inter dipertimbangkan sebagai salah satu peraih Scudetto adalah kembalinya kokoh pertahanan mereka seiring dengan performa yang buruk pada musim lalu. Musim ini, barisan pertahanan Il Nerazzurri hanya melakukan kesalahan satu kali, ketika Jeison Murillo memberikan bola terlalu awal namun Handanovic berhasil menghentikan peluang yang didapatkan oleh Luiz Adriano melalui pertarungan satu lawan satu. Mereka kemudian mampu belajar dari kesalahan itu dan tampil menawan sepanjang sisa pertandingan dengan berhasil menjaga gawang tidak kebobolan hingga peluit panjang di bunyikan.
Musim lalu, mereka adalah tim ketiga yang paling banyak kebobolan di Serie A dibawah Milan dan Napoli, namun pada awal musim ini, setidaknya hingga pekan ketiga, mereka tampil kokoh dengan hanya kebobolan satu kali yakni dalam lawatannya ketika menghadapi Carpi di giornata kedua. Masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan namun Handanovic terlihat sangat nyaman dengan duet Ranocchia-Medel di malam itu.
Pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte hadir dalam laga di San Siro ini dan full back Davide Santon menampilkan performa terbaiknya dan berpeluang untuk dapat kembali ke timnas Azzuri pada pertanidngan selanjutnya, sementara Juan Jesus di sisi kiri pertahanan memperlihatkan kemampuannya dalam konsistensi untuk terus memberikan dukungan kepada lini depan Nerazzurri, plus membuat frustasi barisan serang Milan.
**
5. Inter kembali dipertimbangkan sebagai kandidat juara.
Mereka tidak berpartisipasi dalam ajang Eropa musim ini, mereka juga gagal tampil menawan musim lalu, namun Inter berpeluang untuk dapat memulai awalan yang baru musim ini, dan sejauh ini mereka telah memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya dengan berhasil memuncaki klasemen sementara Serie A dengan 9 poin.
Juventus tengah berusaha untuk meraih Scudetto kelimanya berturut-turut namun mereka tampil meragukan dalam 3 giornata pertama ini setelah hanya mampu mengoleksi 1 poin. Milan pun demikian, mereka menelan 2 kekalahan beruntun sejauh ini, sedangkan Roma tampil mengesankan dengan raihan 7 poin sejauh ini serta Lazio dengan koleksi 6 poinnya.
Meskipun Inter memenangkan 3 laga pertamanya dengan skor tipis (selisih satu gol) sejauh ini dan lini depan mereka sangat bergantung dengan adanya Stevan Jovetic, setelah mampu mencetak 3 dari 4 gol pasukan Mancini musim ini. Namun tentu saja konsistensi dituntut dari Inter Milan serta perjalanan masih sangat panjang. Apapun dapat terjadi, namun mereka secara terang-terangan telah menebar ancaman kepada para kandidat peraih Scudetto musim ini.
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/5-hal-yang-kita-dapat-pelajari-dari-derbi-della-madoninna
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini