Sarri Kembali Keluhkan Padatnya Jadwal Pertandingan Jelang Lazio vs Monza
Maurizio Sarri (foto:twitter)
Berita Liga Italia: Pelatih Lazio, Maurizio Sarri mengaku senang jika para pemainnya tidak dipanggil menjalani tugas internasional seraya kembali mengeluhkan jadwal padat yang harus dijalani oleh timnya menjelang pertandingan melawan tuan rumah, Monza yang akan berlangsung pada Minggu (02/04) malam WIB.
Maurizio Sarri masih kecewa dan marah dengan padatnya jadwal pertandingan musim ini jelang kontra Monza, sementara tim-tim seperti Inter, Juventus dan Fiorentina menjalani sembilan pertandingan dalam 30 hari, Lazio harus tersingkir dari Coppa Italia dan Liga Konfrensi Eropa. Ia juga memberikan pengakuan mengejutkan setelah Mattia Zaccagni tidak dipanggil oleh pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.
“Saya senang saat para pemain saya tidak mendapatkan panggilan untuk menjalani tugas internasional, Matias Vecino terbang dari Roma ke Jepang, dari Jepang ke Korea Selatan dan Korea Selatan ke Roma, semuanya demi menjalani pertandingan persahabatan dengan Uruguay,”ujar sang pelatih seperti dikutip Football-Italia.
“Jadwal pertandingan saat ini sudah tidak layak lagi, saya mendengar perbandingan dengan NBA, yang sungguh gila karena para pemain di lapangan hanya selama 28 menit di pertandingan basket dibandingkan 90 menit di sepak bola dan anda juga beresiko mengalami lebih banyak cedera di sepak bola.
“Saya tidak mengkritik sepak bola internasional, saya hanya tidak peduli sama sekali, saya menyaksikan pertandingan Kosovo-Andorra selama 10 menit, saya melihat semua pemain berada di dalam satu area penalti dan apa yang terjadi? Saya mengkritik jadwalnya karena kualitas menjadi menurun, selalu ada lima atau enam pemain yang cedera dan jika terus seperti itu maka sepak bola hanya menjadi sebuah bisnis, lalu dalam 10 tahun kemudian masyarakat umum tidak lagi peduli tentang olah raga ini.”
Ini bukan kali pertama Sarri murka dengan jadwal pertandingan yang padat karena ia secara konsisten mengeluhkan mengenai jumlah pertandingan yang dimainkan bahkan saat ia masih melatih di Napoli, Chelsea dan Juventus.