Rusak Raket dan Tolak Jabat Tangan, Korea Selatan Siap Hukum Kwon Soon-woo

Berita Tenis: Otoritas olahraga Korea Selatan mengatakan mereka akan mengambil tindakan untuk mengatasi perilaku "tidak sportif" yang dilakukan pemain tenis Kwon Soon-woo di Asian Games setelah ia menghancurkan raketnya dan menolak berjabat tangan dengan lawannya.

Video tidak sportif Kwon setelah kalah 6-3 5-7 6-4 dari Kasidit Samrej (Thailand) menjadi viral di media sosial, ditonton lebih dari satu juta kali di platform Weibo Tiongkok dan memicu kemarahan netizen di Korea Selatan.

Insiden itu terjadi pada putaran kedua kompetisi tunggal putra di Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou di Tiongkok timur, di mana Kwon yang berada di peringkat 112 diperkirakan akan mengalahkan peringkat 634 dari Thailand.

Dalam sebuah pernyataan, Komite Olahraga dan Olimpiade Korea (KSOC) mengatakan tindakan Kwon "sangat disesalkan".

"Kami akan mengambil tindakan yang tepat untuk situasi ini melalui tinjauan komprehensif setelah Olimpiade berakhir," kata KSOC.

Kwon juga menuai kritik dari wakil menteri kebudayaan, olahraga dan pariwisata Korea Selatan, yang menyebut reaksi pemain tersebut terhadap kekalahan tersebut sangat keterlaluan.

Kwon Soon-woo meminta maaf kepada Kasidit, dan kepada penggemarnya di Korea, melalui catatan tulisan tangan yang diposting di media sosial.

"Saya berperilaku ceroboh segera setelah pertandingan berakhir dan saya tidak seharusnya melakukannya sebagai pemain tim nasional," katanya.

Seperti yang kita ketahui, medali emas Asian Games sangat penting bagi atlet putra Korea untuk terhindar dari wajib militer.

Dalam kasus Kwon, petenis peringkat 112 dunia sudah habis kesempatannya dan kemungkinan besar akan segera menjalankan wajib militer, yang akan membuat kariernya di dunia tenis terhenti sejenak.

Artikel Tag: Asian Games, Korea Selatan, Kwon Soon-woo