Rudy Fernandez Pensiun Bela Spanyol Setelah Tampil Di Olimpiade Keenam

Unggahan dari federasi bola basket Spanyol untuk mengucapkan selamat kepada Rudy Fernandez atas kariernya muncul segera setelah pertandingan, dan hanya satu kata yang diperlukan: "Gracias" (Terima kasih).

Olimpiade keenam dan terakhir bagi Fernandez - dan mungkin, akhir dari waktunya sebagai pemain - berakhir pada hari Jumat (2/8), ketika Spanyol tersingkir dari Olimpiade Paris setelah kalah 88-85 dari Kanada dalam pertandingan terakhir penyisihan grup.

Seandainya Spanyol menang, mereka akan menjadi juara grup dan melaju ke perempat final di Paris pekan depan. Namun, perjalanan mereka telah berakhir dan Fernandez - yang sedang mengalami sejumlah cedera - menanggalkan jersey Spanyol untuk yang terakhir kalinya setelah tidak mencetak skor selama 15 menit.

"Kami berjuang sampai akhir, itulah yang harus Anda lakukan ketika Anda mewakili tim ini," ujar Rudy Fernandez. "Itu tidak terjadi, tetapi saya pergi dengan perasaan yang sangat baik karena melihat tim bertanding dengan cara seperti ini memberi saya ketenangan pikiran untuk saat ini dan masa depan."

Pelatih Spanyol, Sergio Scariolo, juga mengucapkan terima kasih kepada Rudy Fernandez.

"Bagi saya, merupakan sebuah kehormatan bisa melatihnya. Saya pikir hanya sedikit pemain yang akan mencoba bermain hari ini dengan kondisinya seperti dia, tetapi kami berutang kesempatan kepadanya," kata Scariolo. "Sebagai seorang pemain yang telah melakukan upaya maksimal selama pertandingan, untuk memberikan apa yang dia miliki, seperti yang telah dia lakukan sepanjang kariernya, bukankah dia adalah contoh yang harus kita ikuti?"

Pada usia 39 tahun, Rudy Fernandez telah lama mengetahui bahwa Olimpiade Paris - di mana Spanyol harus merogoh kocek dalam-dalam bulan lalu untuk bisa lolos ke babak kualifikasi - akan menjadi laga terakhirnya.

Ia menghabiskan lebih dari separuh hidupnya dengan berseragam tim nasional senior Spanyol, merupakan pemain pertama yang bermain di enam turnamen bola basket Olimpiade (Diana Taurasi dari Amerika Serikat telah bermain di enam turnamen putri Olimpiade) dan daftar penghargaannya hampir sama banyaknya dengan penghargaan yang bisa didapatkan di pertandingan internasional.

Yang paling menonjol: dua medali emas Piala Dunia, tiga medali Olimpiade dan enam medali EuroBasket - empat di antaranya adalah medali emas.

"Saya telah mengenal Rudy sejak ia berusia 17, 18 tahun," kata pelatih Kanada, Jordi Fernandez, yang dibesarkan di Spanyol. "Kami memiliki hubungan pribadi. Saya sangat menghormatinya. Sebuah kehormatan untuk tidak hanya mengenalnya, tetapi juga menyaksikan karier dan warisannya. Seseorang yang telah bermain di enam Olimpiade, sebagai pemain bola basket, saya tidak tahu siapa yang akan menjadi orang berikutnya yang akan mencapai atau melewati hal tersebut. Tetapi saya memberikan banyak pujian kepadanya.

"Satu-satunya hal yang bisa saya katakan kepadanya: Selamat. Dia membuat saya menikmati bola basket selama bertahun-tahun, mulai dari kampung halaman dan tim asal saya. Jadi, saya sangat senang untuknya, untuk keluarganya, dan saya mendoakan yang terbaik untuk apa yang akan terjadi sekarang."

Rudy Fernandez menghabiskan empat tahun di NBA, tiga tahun bersama Portland dan satu tahun bersama Denver. Ia merupakan anggota dari tim All-Rookie 2008-09, tetapi akhirnya kembali ke negaranya untuk menyelesaikan kariernya bersama Real Madrid.

Scariolo mengatakan bahwa kesediaan Fernandez untuk berjuang menghadapi tantangan apapun akan menjadi bagian besar dari warisannya.

"Tidak peduli bagaimana situasi pribadinya, dia selalu ada di sana," kata Scariolo. "Itu adalah contoh yang bagus untuk rekan-rekan setimnya di sini, untuk mereka yang akan datang setelahnya dan para pemain di seluruh dunia. Karena tidak semua orang dapat memiliki kemampuan melompat atau keterampilan atau bakat atau ukuran. Namun, semua orang harus mencobanya."

Artikel Tag: Rudy Fernandez