Red Bull Angkat Bicara, Ini Sikap Resmi Manajemen soal Marko dan Horner
Helmut Marko dan Christian Horner
Berita F1: Oliver Mintzlaff selaku managing director Red Bull GmbH angkat bicara terkait pernyataan kontroversial Helmut Marko setelah resmi meninggalkan tim Formula 1 tersebut. Marko, yang telah mengabdi lebih dari dua dekade, mengakhiri kiprahnya bersama pabrikan asal Austria pada akhir musim 2025 dan menyisakan sejumlah komentar tajam terhadap manajemen tim.
Helmut Marko dikenal sebagai figur sentral di balik kesuksesan Red Bull Racing sejak akuisisi tim Jaguar pada 2005. Melalui program junior tim, ia berperan besar mengantarkan 17 pebalap ke Formula 1, termasuk Sebastian Vettel dan Max Verstappen yang sama sama menjadi juara dunia. Dengan tambahan Arvid Lindblad yang akan naik kelas, warisan Marko dalam pengembangan pebalap dinilai sangat besar.
Namun, perpisahan tersebut berlangsung kurang harmonis. Dalam pernyataan resminya, Marko melontarkan kritik terbuka terhadap arah tim, bahkan secara khusus menyinggung mantan prinsipal Christian Horner yang didepak dari jabatannya tak lama setelah Grand Prix Inggris 2025.
Mintzlaff pun menegaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan pandangan pribadi Marko. Ia menyampaikan, “Komentar tentang Christian sepenuhnya datang dari Helmut. Saya sendiri tidak memiliki alasan untuk berbicara buruk tentang Christian, karena kontribusinya bagi Red Bull sangat besar.”
Meski demikian, Mintzlaff mengakui bahwa keputusan berpisah dengan Horner bukanlah langkah ringan. Menurutnya, setiap organisasi besar akan tiba pada fase evaluasi kepemimpinan. Ia menjelaskan bahwa perusahaan harus menentukan apakah akan memberi waktu tambahan atau memilih arah baru, dan pihaknya menilai perubahan sudah diperlukan.
Menanggapi klaim Marko bahwa banyak hal di Red Bull telah berubah ke arah yang tidak positif, Mintzlaff menyatakan ketidaksetujuannya. Ia menilai perubahan adalah hal wajar dalam organisasi yang telah berjalan lebih dari 20 tahun dengan struktur kepemimpinan yang sama.
“Tidak banyak organisasi olahraga besar yang mempertahankan figur pimpinan yang sama selama dua dekade lebih,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan Horner dan Marko bekerja bersama sejak awal berdirinya Red Bull Racing justru merupakan sesuatu yang langka.
Mintzlaff menekankan bahwa kepergian dua sosok penting tersebut tidak seharusnya dipandang semata sebagai kemunduran. Menurutnya, perubahan kadang diperlukan untuk menyegarkan arah dan dinamika tim, terutama di tengah tantangan besar menjelang era regulasi baru Formula 1.
Dengan kepemimpinan baru dan restrukturisasi internal, Die Roten Bullen berharap tetap kompetitif sekaligus menjaga fondasi kesuksesan yang telah dibangun selama bertahun tahun.
Artikel Tag: Red Bull, Helmut Marko, Christian Horner, F1 2026, oliver mintzlaff