Reaksi Arsenal Usai Thierry Henry Tutup Akun Media Sosialnya Karena Rasisme

Berita Liga Inggris: Arsenal menanggapi dengan pesan tegas di akun Twitter resmi mereka usai legenda klub Thierry Henry mengumumkan akan berhenti dari media sosial karena kurangnya tindakan atas aksis rasisme online.

Sejumlah pesepakbola terkenal baik lama ataupun baru, di antaranya Wilfried Zaha, Reece James, Fred, Ryan Sessegnon dan Ian Wright mengungkapkan komentar rasis yang mereka terima di media sosial dalam beberapa bulan terakhir.

Dan saat ini para petinggi di platform media sosial berada di bawah tekanan untuk memberikan penanganan yang lebih baik mengenai ujaran kebencian yang terus terjadi tersebut.

Banyak pemain menjadi target dari aksi rasisme menjadi hal yang biasa. Pengguna dapat bersembunyi di balik profil anonim, dan mantan striker Arsenal dan Prancis, Thierry Henry, baru-baru ini mengambil sikap dengan menonaktifkan akun Twitter dan Instagram-nya sampai ada perbaikan regulasi.

Pemenang Piala Dunia 1998 itu mengatakan bahwa “terlalu mudah” untuk mengirimkan pesan pelecehan rasisme semacam itu tanpa adanya konsekuensi.

Menanggapi keputusan Henry untuk keluar dari media sosial tersebut, Arsenal memposting dalam akun Twitter mereka, “Ini tak harus menjadi jawabannya. #StopOnlineAbuse.”

Sementara itu sekretaris negara urusan Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Oliver Dowden, juga memberikan reaksinya terhadap sikap Henry dengan menekankan bahwa pemerintah “benar-benar bertekad” untuk menindak penyalahgunaan media sosial.

“Tidak ada yang harus mematikan media sosial karena pelecehan,” dia men-tweet.

“Perusahaan media sosial harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi hal ini dan kami memperkenalkan undang-undang baru untuk meminta pertanggung jawaban dari platform. Ini rumit dan kita harus melakukannya dengan benar, tetapi saya benar-benar bertekad untuk mengatasi pelecehan rasis secara online."

Artikel Tag: Thierry Henry, Arsenal