Ragam Sepak Bola: Menyoroti Karier Dirk Kuyt, dari Liverpool Hingga ke Feyenoord
Dirk Kuyt / via Gettyimages
Ligaolahraga – Ragam Sepak Bola: Beberapa hari setelah memimpin Feyenoord meraih gelar Eredivisie pertama mereka sejak tahun 1999, Dirk Kuyt mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola sebagai pemain sepak bola profesional. Kuyt memutuskan gantung sepatu setelah menjalani banyak momen bersejarah.
Pemain berusia 36 tahun itu memenangkan Piala Liga Inggris (saat ini masih bernama Capital One Cup) bersama Liverpool, dia lalu mencetak gol di final Liga Champions dan bermain di tiga edisi Piala Dunia dan dua Piala Eropa untuk Timnas Belanda.
Dari sekian banyak momen, kami pilihkan lima momen terbaik dalam kariernya ...
Hat-trick yang membantu Feyenoord meraih gelar Liga
Kuyt sendiri mengatakan bahwa memenangi gelar Eredivisie dengan Feyenoord adalah ‘momen terbaik’ dalam kariernya sebagai pemain sepak bola.
Tapi, momen itu mungkin tidak akan datang, seandainya Tommy Vilhena tidak mendapat larangan bermain. Karena, dalam beberapa laga terakhir Kuyt justru lebih sering berda di bangku cadangan.
Namun kesempatan untuk bermain dari awal menggantikan peran Vilhena, berhasil dijalankan Kuyt dengan sangat baik. Dia mencetak dua gol dalam kurun waktu 12 menit sebelum akhirnya membuat hat-trick melalui penalti di beberapa menit akhir laga.
“Saya tahu ketika saya kembali dua tahun lalu, kami bisa memenangkan liga dan semua orang menertawakan saya saat saya mengatakannya,” katanya.
Mencapai final Liga Champions
Kuyt memainkan peran kunci dalam membantu Liverpool mencapai final Liga Champions di tahun 2007, termasuk dengan golnya melalui titik penalti dalam kemenangan adu penalti di semifinal saat melawan Chelsea.
“Saya masih bisa mendengar suara bising di stadion setelah bola kembali (kepada saya),” katanya kepada Four Four Two. “Itu adalah salah satu malam terindah saya di Anfield.”
Meski berhasil mencapai final, tapi Liverpool dikalahkan oleh AC Milan di partai akhir tersebut dengan skor 2-1, gol telat Kuyt tidak bisa menghindari The Reds dari kekalahan.
Dia mengatakan kekalahan di pertandingan itu adalah salah satu ‘kekecewaan terbesarnya’, dia menambahkan: “Untuk bermain di final Liga Champions adalah prestasi yang fantastis.”
Kuyt mengakhiri kariernya dengan membuat 15 gol dalam 48 pertandingan yang ia jalani di kompetisi elit Eropa itu.
Memenangkan Gelar Piala Liga
Satu-satunya trofi yang Kuyt menangkan selama karier enam tahunnya bersama Liverpool adalah Piala Liga tahun 2012, di mana dia memainkan peran penting dalam membantu The Reds mengangkat trofi tersebut.
Kuyt tidak bermain sebagai starter di pertandingan itu, namun berhasil mencetak gol setelah beberapa menit masuk ke pertandingan di menit perpanjangan waktu. Golnya sempat membuat Liverpool memimpin 2-1 atas Cardiff.
Setelah Kuyt mencetak gol, Cardiff mampu membuat gol penyama kedudukan di beberapa menit akhir laga dan membawa permainan ke adu penalti. Kuyt membantu The Reds dalam situasi adu penalti setelah mampu menjalankan tugas dengan baik, dan membawa Liverpool meraih satu-satunya trofi mereka di tahun itu.
Pada saat itu, Kuyt mengatakan bahwa memenangi trofi bersama Liverpool merupakan momen terpenting dalam kariernya.
“Saya telah mendapat beberapa medali tapi pada akhir hari, semua yang penting adalah piala. Ini adalah medali emas, saya kalah di final Liga Champions dan final Piala Dunia, tapi untuk memenangkan Carling Cup adalah sesuatu yang sangat spesial untuk saya,” katanya.
Penampilan ke 100 di level Internasional
Kuyt menjadi pemain ketujuh Belanda yang membuat 100 penampilan internasional saat ia bermain sebagai starter saat melawan Meksiko di Piala Dunia 2014.
Itu adalah pertandingan yang menunjukkan fleksibilitasnya, di mana ia bermain di posisi sayap kiri dan kemudian bermain di lini depan saat Belanda menang 2-1 di laga itu.
“Itu adalah hari istimewa bagi saya,” katanya. “Tepat tujuh tahun yang lalu ayah saya meninggal. Jika Anda menjadi pemain ketujuh yang mencapai 100 penampilan, itu benar-benar (membuat Anda) memiliki perasaan yang hebat.”
Secara total, Kuyt memainkan 104 penampilan bagi Belanda dan membuat 24 gol di periode tersebut.
Final Piala Dunia
Meski Belanda kalah di final Piala Dunia di Afrika Selatan, Kuyt tergolong menjadi pemain yang sangat penting dalam membantu Belanda mencapai partai puncak.
Dia bermain sebagai starter di tujuh pertandingan di Piala Dunia 2010, mencetak satu gol dan memberikan tiga assist.
Di final yang berjalan keras, Kuyt bekerja tanpa kenal lelah tapi tidak dapat membantu Belanda meraih gelar itu saat mereka dikalahkan 1-0 oleh Spanyol di menit perpanjangan waktu.
“Ini sangat membuat saya frustrasi, saya benar-benar hancur,” katanya setelah itu. “Kami sangat dekat untuk memenangkan Piala Dunia, dan kami juga memiliki peluang, tapi Anda harus mengambil kesempatan Anda.”
Lima hal tadi, menjadi lima momen terbaik Kuyt dalam kariernya yang cukup sederhana. Selain membela Liverpool dan Feyenoord di level klub. Kuyt juga pernah bermain di beberapa klub Eropa lainnya.
Di Belanda, Kuyt mengawali karier mudanya bersama Quick Boys, dia membuat 6 penampilan bersama mereka dan mencetak 3 gol pada tahun 1998. Dia lalu pindah ke Utrecht dan bermain hingga tahun 2003, Kuyt berkembang pesat di sana setelah membuat 160 penampilan dan 51 gol.
Klub terakhir yang pernah di bela Kuyt adalah raksasa Turki, Fenerbahce. Dia hijrah ke Turki pada tahun 2012, Kuyt memutuskan untuk meninggalkan Liverpool setelah membantu The Reds meraih gelar Piala Liga. Bersama Fenerbahce, Kuyt menjalani 95 pertandingan dan membuat 26 gol.
Artikel Tag: premier league 2017, Liverpool, Feyenoord, Eredivisie 2017