Kanal

Preview Perempat Final: Serbia dan Lithuania Bersua dalam Laga Klasik Eropa

Penulis: Hanif Rusli
05 Sep 2023, 07:15 WIB

Rokas Jokubaitis (Lithuania) dan Nikola Milutinov (Serbia)

Hari Selasa (5/9/2023) akan dimulai dengan penuh gemuruh di Eropa, saat dua tim kuat di benua ini akan bertarung di babak perempat final FIBA World Cup 2023 di Manila. Lithuania dan Serbia menambahkan sebuah episode global dalam persaingan ini. Pertandingan ini akan dimulai pada pukul 16.45 waktu setempat atau 15.45 WIB di Mall of Asia Arena di ibukota Filipina.

DUEL KUNCI

Salah satu yang terbaik di Eropa melawan salah satu yang terbaik di NBA. Nikola Milutinov menjadi center terbaik di Benua Eropa selama lima tahun terakhir, dan pengalamannya di Manila sesuai dengan premis tersebut, karena ia mencetak 14,0 poin, 9,6 rebound dan 1,0 blok hanya dalam 25,0 menit per pertandingan.

Ujian terbesar Milutinov dalam ajang ini adalah berhadapan dengan Jonas Valanciunas. Pemain asal Lithuania ini memiliki rata-rata 13,6 poin, 9,2 rebound dan 1,2 blok, tetapi dengan waktu bermain yang lebih sedikit daripada Milutinov, hanya 20,6 menit per pertandingan.

FAKTOR X

Orang-orang cenderung melupakan betapa mematikannya Bogdan Bogdanovic setiap kali ia mengenakan seragam Serbia. Meskipun Milutinov akan mendapatkan tugas besar dalam bertahan, lihatlah bagaimana Bogdan yang akan melakukan semuanya sendirian secara ofensif, dan jangan kaget jika dia akan mencetak double-double (poin dan assist) di akhir pertandingan.

Untuk Lithuania, Rokas Jokubaitis menjadi motor serangan di hampir sepanjang turnamen, dan seiring dengan semakin besarnya panggung, begitu pula dengan perannya. Dia tidak memiliki angka yang mencolok saat melawan Amerika Serikat, tetapi dia membantu Kazys Maksvytis Orchestra terlihat begitu sempurna dalam kemenangan tersebut.

STATISTIK PENTING

Pelatih Serbia Svetislav Pesic akan mendorong anak asuhnya untuk memacu tempo permainan. Timnya rata-rata melakukan sembilan steal per pertandingan, menghasilkan 25,2 poin dari turnover setiap malamnya, dan 22,8 poin fast break. Lithuania sendiri mencatat empat steal per pertandingan, menghasilkan 12,6 poin dari turnover dan 10,6 poin fast break.

Statistik kunci Lithuania adalah tembakan tiga angka mereka. Mereka melesakkan sembilan tembakan tiga poin pertama mereka melawan Amerika Serikat, dan mereka mencatat 46,4 persen dari luar garis tiga poin, rekor tertinggi di turnamen ini (Sudan Selatan, 40,7 persen). Serbia juga berada di posisi sepuluh besar dalam hal tembakan tiga angka dengan 37,6 persen.

PERTEMUAN SEBELUMNYA

Lithuania dan Serbia hanya pernah bertemu sekali dalam sejarah FIBA World Cup, yaitu pada 2010, ketika 33 poin dari Linas Kleiza membawa negara Baltik itu meraih kemenangan 99-88 dalam perebutan tempat ketiga di Istanbul.

Dari 2009 hingga 2015, mereka bertemu sebanyak empat kali di FIBA EuroBasket, dengan skor 2-2 di antara mereka. Namun, jika menambahkan Yugoslavia/Serbia dan Montenegro ke dalam catatan pertemuan, maka Lithuania menderita tiga kekalahan dalam tiga pertandingan di FIBA EuroBasket pada era 1990-an, dan satu kemenangan atas Serbia dan Montenegro pada 2003.

Dalam daftar pertemuan lainnya, mereka masing-masing mencatat satu kemenangan di Olimpiade pada 1996 dan 2000.

KATA PELATIH

"Kami mengatakan kepada para pemain di ruang ganti (setelah kemenangan atas Amerika Serikat) untuk segera merayakannya, dan menyimpan semua energi dan emosi untuk pertandingan berikutnya (melawan Serbia). Ini sangat sulit bagi semua orang, ini adalah salah satu kemenangan terbesar dalam karier kami, tetapi Anda tidak punya waktu untuk merayakannya, karena Serbia menunggu kami. Dan mereka sekarang menunggu kami dengan bunga-bunga dan karpet merah." - Kazys Maksvytis, pelatih Lithuania

"Melawan Republik Dominika, sudah cukup bagi kami untuk memenangkan pertandingan dengan pertahanan yang solid dan serangan yang biasa saja. Melawan Lithuania, kami harus memiliki pertahanan yang sangat baik dan serangan yang luar biasa. Kami harus berada di level terbaik kami. Ini akan menjadi pertandingan yang menantang bagi kami, kami membutuhkan konsentrasi maksimal, seperti kami memainkan empat pertandingan selama sepuluh menit." - Svetislav Pesic, pelatih Serbia

Artikel Tag: Serbia, Lithuania

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru