Pierre Gasly Nyaris Diskors, FIA Diminta Tinjau Ulang Sistem Poin Penalti

Berita F1: Geoerge Rusell berharap FIA meninjau ulang sistem poin penalti setelah Pierre Gasly nyaris dilarang balapan di F1 2022 karena hampir melewati batas maksimal.

Aturan sistem poin penalti telah diterapkan sejak 2014 lalu. Regulasi tersebut menyatakan bahwa setiap pebalap F1 yang telah mengumpulkan 12 poin penalti selama periode 12 bulan harus absen di balapan berikutnya.

Meskipun Sebastian Vettel dan Romain Grosjean pernah sama-sama nyaris melewati ambang batas, belum pernah ada pebalap yang melanggarnya. Namun baru-baru ini Pierre Gasly hampir diskorsing setelah mengumpulkan 10 poin di F1 2022.

Seperti melihat apa yang terjadi, pemuda asal Prancis tersebut harus menjaga rekor bersih di enam balapan awal musim 2023. Ini disebabkan karena poinnya tidak akan dihapus sampai dengan 22 Mei, sehari setelah gelaran GP Emilia Romagna.

Dengan Gasly yang tengah berada dalam ancaman bahaya, beberapa pebalap lantas menyerukan peninjauan ulang sistem poin penalti, salah satunya George Russell yang merupakan direktur Grand Prix Driver Association (GPDA).

Russell mengaku telah berbicara dengan badan pengelola Formula 1, FIA, tentang masalah tersebut.

"Pembicaraan telah dilakukan dan saya pikir FIA pasti akan meninjau ulang sistem poin. Jika ada pebalap yang menerima larangan balapan, itu harus untuk sesuatu yang sangat serius, dan saya pasti tidak menempatkan Pierre dalam kategori pebalap yang berbahaya atau sembrono,” ungkapnya dikutip dari RacingNews365.com.

“Sejumlah poin penaltinya adalah melalui mengemudi yang tidak berbahaya (seperti melewati batas lintasan atau terlalu jauh di belakang antrian Safety Car), jadi akan sangat disayangkan melihatnya dilarang balapan. Bahkan jika dia mendapatkan 12 poin itu, saya pikir kita perlu mempertimbangkannya kembali,” tutup Russell.

Artikel Tag: Pierre Gasly, Alpine, F1 2023