Satu Motor MotoGP Bisa Capai Rp51 Miliar, Crash Sedikit Rugi Miliaran
Paddcock Ducati Desmosedici GP25 milik Marc Marquez
Berita MotoGP: Satu kesalahan kecil di tikungan bisa membuat motor MotoGP bernilai miliaran rupiah hancur dalam sekejap. Di balik gemuruh sirkuit, MotoGP ternyata lebih dari sekadar balapan lantaran biayanya yang terlampau mahal.
MotoGP selalu terlihat glamor dengan raungan mesin, pebalap melesat, dan sorakan ribuan penggemar. Namun di balik panggung itu, tersimpan kenyataan pahit bahwa olahraga ini adalah perang modal alias tempat bakar uang. Satu unit motor ini bukanlah barang yang bisa dibeli bebas seperti motor sport biasa. Ini adalah produk rekayasa ekstrem yang nilainya membuat angka miliaran terasa wajar.
Harga sebuah motor tim pabrikan mencapai sekitar 3 juta Euro, setara Rp51 miliar. Angka ini bukan harga jual, karena motor MotoGP tidak diperjualbelikan. Nilai tersebut merupakan total investasi riset dan pengembangan yang dilakukan pabrikan.
Tim satelit pun tak kalah tekor, mereka harus menyewa paket lengkap sekitar 2 juta Euro (Rp34 miliar) per pebalap per musim, yang sudah termasuk dua unit motor. Namun suku cadang tetap harus bayar sendiri apabila terjadi kerusakan.
Komponen paling mahal ada pada dua sektor, mesin dan elektronik. Mesin MotoGP dihargai antara 200.000-250.000 Euro (Rp3,4-4,25 miliar), sementara sistem elektronik lengkapnya menembus 100.000 Euro (Rp1,7 miliar). Bahkan panel instrumen mungil yang dilihat pebalap saat balapan sudah bernilai 2.500 Euro (Rp42 juta).
Di bagian kaki-kaki, velg magnesium dihargai sekitar 4.000 Euro (Rp68 juta) per buah. Pengereman pun bukan kelas sembarangan. Porsi rem depan dibatasi maksimal 70.000 Euro (Rp1,19 miliar), yang sudah termasuk tiga set kaliper, silinder, cakram karbon, dan belasan brake pads.
Kecelakaan ringan saja bisa menghanguskan Rp255-340 juta hanya untuk mengganti cover dan komponen kecil. Sementara itu, hard crash dapat merusak ban, cakram, suspensi, hingga radiator dan membuat biaya perbaikan mencapai 100.000 Euro (Rp1,7 miliar).
Mimpi buruk terbesar adalah kerusakan komponen vital seperti swingarm, sasis, atau mesin. Jika ini terjadi, tim bisa merugi sampai 500.000 Euro (Rp8,5 miliar) dalam hitungan detik.
Belum selesai di situ. Michelin menghabiskan 1,2 juta Euro per seri hanya untuk penyediaan ban. Biaya logistik tim, perjalanan staf, hingga hospitality balapan pun bisa menembus 2 juta Euro (Rp34 miliar) per musim.
Sebagai perbandingan, replika RC213V-S milik Honda hanya Rp3,4 miliar dan itu sudah dianggap murah karena tidak dibekali transmisi seamless, rem karbon, atau katup pneumatik.
Pada akhirnya, MotoGP adalah pertunjukan di mana miliaran rupiah dibakar demi memangkas waktu sepersekian detik.
Artikel Tag: MotoGP 2025, Honda, yamaha, Ducati