Kanal

Mirip Dani Pedrosa, Sifat Ini Bikin Francesco Bagnaia Terpuruk di Ducati

Penulis: Abdi Ardiansyah
26 Des 2025, 17:02 WIB

Francesco Bagnaia

Berita MotoGP: Performa Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 terus dipertanyakan. Di balik dominasi Marc Marquez, muncul analisis bahwa sifat Bagnaia yang terlalu detail justru menjadi bumerang.

Musim MotoGP 2025 menjadi salah satu periode paling sulit dalam karier Francesco Bagnaia. Juara dunia tiga kali itu tampak kesulitan menemukan performa terbaiknya bersama Ducati Lenovo, terutama ketika harus berbagi garasi dengan Marc Marquez yang tampil dominan sejak awal musim.

Keduanya menggunakan motor yang sama, Desmosedici GP25. Namun hasil yang ditorehkan sangat kontras. Marquez langsung nyetel dan melesat menuju gelar juara dunia, sementara Bagnaia justru terjebak dalam rangkaian hasil naik turun yang sulit dijelaskan secara sederhana.

Banyak pihak menduga tekanan psikologis menjadi faktor utama. Berhadapan langsung dengan pebalap sekelas Marquez tentu bukan situasi mudah. Namun mantan pebalap Jepang, Nobuatsu Aoki, melihat persoalan ini dari sudut pandang berbeda. Menurutnya akar masalah Bagnaia justru terletak pada pendekatan teknis dan karakter berkendaranya.

“Karena Marc mengendarai setiap motor seolah olah motor itu sudah sempurna, dia tidak terlalu memperhatikan detail,” ujar Aoki, dikutip dari Paddock GP. “Dan bagi pebalap sensitif seperti Dani Pedrosa dan Bagnaia, yang sangat memperhatikan detail kecil, situasi ini menjadi sangat sulit.”

Aoki menilai Bagnaia memiliki karakter yang mirip dengan Pedrosa, pebalap yang dikenal sangat peka terhadap keseimbangan motor. Pebalap dengan tipe seperti ini membutuhkan rasa percaya penuh terhadap bagian depan dan belakang motor, serta respons yang konsisten saat memasuki tikungan.

Masalahnya Ducati melakukan perubahan teknis pada GP25 yang justru mengganggu kebutuhan tersebut. Salah satu perubahan utama adalah mekanisme baru di area fairing yang berfungsi mengatur kecepatan perubahan ketinggian motor.

“Pengaturan motor menjadi lebih progresif,” jelas Aoki. “Namun gaya berkendara Bagnaia dan kebutuhan sudut selipnya tidak cocok dengan sistem tersebut.”

Aoki juga menyinggung ketidakstabilan rem mesin yang memperparah situasi.

“Sistem pengaturan mencegahnya mencapai sudut selip yang diinginkan untuk menjaga jalur balap. Ada juga rem mesin yang tidak stabil,” katanya.

Sebagai solusi sementara, Ducati disebut mencoba berbagai konfigurasi campuran, yang dikenal sebagai model 24.8 atau 24.3, perpaduan antara GP24 dan GP25. Namun upaya tersebut tidak benar benar menyentuh akar masalah.

Bagi Francesco Bagnaia yang mengandalkan presisi dan kontrol saat masuk tikungan, perubahan ini menjadi pukulan besar. Sementara Marquez bisa tetap menyerang dan menang dengan motor yang belum sempurna, Bagnaia justru semakin terjebak dalam detail yang tidak pernah benar benar cocok dengannya.

Perbedaan karakter inilah yang akhirnya membuat jarak di antara keduanya semakin lebar sepanjang MotoGP 2025.

Artikel Tag: Ducati, Francesco Bagnaia, dani pedrosa

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru