Honda Diminta Lebih Bijak Kelola Jadwal Johann Zarco Jelang Era Baru MotoGP
Johann Zarco
Berita MotoGP: Honda mencatat kemajuan signifikan di MotoGP 2025, namun penurunan drastis performa Johann Zarco setelah Silverstone menjadi alarm penting. Musim 2026 tak boleh mengulang kesalahan yang sama jika Honda ingin kembali kompetitif.
Honda menjadi pabrikan yang paling menunjukkan perkembangan positif sepanjang MotoGP 2025. Setelah beberapa musim terpuruk, arah proyek RC213V mulai terlihat lebih jelas dan stabil. Johann Zarco menjadi ujung tombak di awal musim, bahkan mencetak kemenangan emosional di Le Mans serta finis kedua di Silverstone.
Pada titik tertentu, Zarco sempat berada di posisi lima besar klasemen sementara, pencapaian yang terasa mustahil bagi Honda dalam dua musim sebelumnya. Namun setelah balapan di Inggris, performanya justru merosot tajam. Dalam 15 seri tersisa, pebalap LCR Honda itu tak sekalipun finis di delapan besar.
Zarco mengakui bahwa kondisinya menurun drastis setelah tampil di Suzuka 8 Hours. Ia menyebut periode tersebut sebagai fase terberat dalam musimnya, baik secara fisik maupun mental. Menurutnya jadwal padat dan kurangnya waktu pemulihan membuat performanya jatuh berkepanjangan hingga akhir musim.
“Dan setelah podium di Silverstone itu, rasanya seperti terjun ke neraka, sangat berat,” ujarnya sebagaimana dilansir dari MotoGPNews.
“Dan bahkan setelah liburan musim panas, saya tidak punya waktu untuk pulih, [Itu] karena balapan di Suzuka, yang biasanya merupakan pekan yang cukup bagus, tetapi kami kurang beruntung di sana, hanya ada dua pembalap, bukan tiga, dan itu benar-benar menguras energi saya.”
Situasi ini menjadi peringatan serius bagi Honda. Mengirim pebalap kunci ke ajang lain saat ia sedang menjadi fondasi utama pengembangan motor terbukti berisiko. Untuk musim 2026, Honda tidak bisa lagi membiarkan salah satu pebalapnya mengalami penurunan performa sedalam itu.
Zarco kini memegang peran krusial sebagai pembawa arah pengembangan motor, khususnya di tim satelit. Tanpa konsistensi dari satu referensi utama, Honda akan kesulitan menilai apakah paket motor mereka benar-benar berkembang atau hanya fluktuatif tergantung sirkuit.
Di sisi lain, Honda juga tengah bersiap menghadapi perubahan besar pada 2027 dengan regulasi baru. Beberapa kursi pebalap akan habis kontrak pada akhir 2026, memaksa Honda aktif di bursa pebalap. Nama Marc Marquez kembali dikaitkan dengan kepulangan emosional, sementara Pedro Acosta juga disebut sebagai target potensial.
Namun apa pun rencana jangka panjangnya, fondasi 2026 harus kokoh terlebih dahulu. Honda tidak boleh kehilangan momentum dengan mengorbankan pebalap yang justru sedang membawa mereka keluar dari masa sulit. Konsistensi Zarco bisa menjadi pembeda antara sekadar progres dan kebangkitan nyata.
Artikel Tag: Johann Zarco, MotoGP 2026, Honda