Kanal

Francesco Bagnaia Bongkar Fakta Pahit yang Paling Berat di MotoGP 2025

Penulis: Abdi Ardiansyah
02 Des 2025, 22:30 WIB

Francesco Bagnaia

Berita MotoGP: Francesco Bagnaia menutup MotoGP 2025 dengan perasaan campur aduk. Di tengah performa yang fluktuatif, ia mengungkap dua hal penting yakni saran yang paling membantunya dan kenyataan pahit yang paling sulit ia terima sepanjang musim.

Francesco Bagnaia melalui salah satu musim paling rumit dalam kariernya di MotoGP. Setelah empat tahun berturut-turut menjadi penantang gelar, termasuk dua kali menjadi juara dunia pada 2022 dan 2023, musim 2025 justru berubah menjadi ujian mental bagi pebalap Ducati tersebut.

Ketika Jorge Martin meninggalkan Ducati menuju Aprilia, peluang Bagnaia tampak terbuka. Namun kedatangan Marc Marquez sebagai rekan setim dan bangkitnya Alex Marquez dengan motor GP24 membuat situasi berubah drastis. Marc tampil dominan sejak awal, sementara Bagnaia kesulitan beradaptasi dengan karakteristik Desmosedici GP25, terutama pada rasa cengkeraman bagian depan yang sangat berbeda dari motor tahun sebelumnya.

Fluktuasi performa Bagnaia makin terlihat setelah jeda musim panas. Ia menang tiga kali, tetapi juga mencatat sepuluh hasil tanpa poin, termasuk enam kali gagal finis dalam 14 balapan terakhir. Rentetan inkonsistensi itu membuatnya turun ke posisi kelima klasemen akhir.

“Dalam periode seperti ini, banyak orang ingin memberi saran,” ujar Bagnaia di Valencia. “Tapi yang paling membantu adalah mencoba menikmati balapan, melupakan masalah sejenak, dan mengubah cara memandang hasil.”

Bagnaia mengaku harus menyesuaikan targetnya secara drastis. “Dulu hasil bagus berarti menang, dan finis ketiga terasa buruk. Sekarang, saya harus melihat finis lima besar sebagai sesuatu yang positif. Itu sulit, tetapi perlu dilakukan.”

Meski demikian, ada satu kenyataan pahit yang menurutnya paling sulit diterima. “Hal tersulit adalah menerima bahwa saya tidak merasakan sensasi yang saya butuhkan dari motor dan tidak bisa bertarung di level yang saya tahu mampu. Itu yang paling berat,” ungkapnya.

Bagnaia menyebut satu-satunya akhir pekan ketika ia benar-benar merasa menyatu dengan GP25 adalah di Motegi, di mana ia secara mengejutkan menyapu kemenangan Sprint dan GP.

Di luar MotoGP, Bagnaia menutup tahun dengan nada lebih ceria setelah memenangkan balapan dirt track “100km dei Campioni” di Ranch Valentino Rossi bersama Augusto Fernandez. Kemenangan itu setidaknya menjadi penutup manis setelah musim penuh tantangan.

Ducati kini menatap 2026 dengan harapan Bagnaia mampu kembali ke level terbaiknya, terutama setelah Marc Marquez menegaskan bahwa sensitivitas teknis Bagnaia sangat krusial bagi proyek Ducati ke depan.

Artikel Tag: Francesco Bagnaia, MotoGP 2025, Ducati

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru