Mau Sehebat Matthijs de Ligt? Pelajari Otobiografi Para Bek Legendaris
Matthijs de Ligt (Sumber: Jean Catuffe/Getty Images)
Berita Liga Jerman: Matthijs de Ligt terus menunjukkan penampilan yang mengesankan di jantung pertahanan Bayern Munich. Ia membangun kolaborasi yang luar biasa bersama Dayot Upamecano di sektor bek tengah Die Bavarian.
Dibanding dengan Upamecano, nama De Ligt mungkin yang lebih banyak mendapat sorotan dari media. Hal itu dikarenakan Matthijs de Ligt baru bergabung bersama Bayern Munich pada musim panas 2022 yang lalu dari Juventus, sehingga hasil dari proses adaptasinya akan selalu dinantikan oleh media, sebelum mereka kemudian membuat berita yang menggiring opini publik.
Beruntungnya, De Ligt mampu beradaptasi dengan sangat baik. Di musim perdananya bersama Bayern, ia sudah menjadi andalan pelatih Julian Nagelsmann di lini belakang, yang mana statistik Transfermarkt menyebutkan bahwa sejauh ini ia sudah mencatat 26 penampilan dengan jumlah waktu bermain selama 1871 menit.
Dalam sebuah wawancara, De Ligt yang pernah menjabat kapten Ajax Amsterdam di usia 19 tahun itu mengungkapkan rahasia dibalik penampilan apiknya sebagai seorang pemain belakang.
“Saya telah membaca otobiografi dari Per Mertesacker, Jaap Stam, Sol Campbell, John Terry. Ini sangat membantu saya meningkatkan permainan saya di lapangan, saya memanfaatkan pengalaman mereka. Mereka terkadang mengatakan hal-hal yang membuat Anda berpikir bahwa Anda tidak sendiri,” kata de Ligt dalam wawancaranya dengan Raphael Honigstein dari The Athletic.
Meski secara keseluruhan De Ligt tampil memukau, namun pemain internasional Belanda itu juga tak luput dari kesalahan yang berujung pada gol tim lawan. Akan tetapi, berkat hobinya dalam membaca otobiografi para bek legendaris dunia itu, ia bisa dengan cepat memperbaiki kesalahannya dan meningkatkan mental bertandingnya di lapangan.
“Misalnya, jika Anda melakukan kesalahan, Anda akan merasa seolah-olah itu adalah akhir dunia saat Anda masih muda. Tetapi mereka akan berkata, 'Tidak, tidak. Ini benar-benar tidak '. Saya belajar banyak dari itu,” pungkasnya.
Artikel Tag: Matthijs de Ligt, Bayern Munich