Mantan Bos Alpine Prediksi Masa Depan Lewis Hamilton di Ferrari
Lewis Hamilton
Berita F1: Lewis Hamilton menjalani musim perdana yang sulit bersama Ferrari. Pebalap tujuh kali juara dunia itu gagal meraih satu pun podium Grand Prix dan harus puas finis 86 poin di belakang rekan setimnya, Charles Leclerc. Hasil tersebut menimbulkan tanda tanya besar mengenai masa depan Hamilton, terutama menjelang perubahan regulasi besar Formula 1 pada 2026.
Kesulitan Hamilton semakin terlihat di penghujung musim. Ia tersingkir di sesi Q1 dalam tiga seri terakhir secara beruntun, sebuah catatan yang jarang terjadi sepanjang kariernya. Performa tersebut memicu spekulasi bahwa pebalap berusia 40 tahun itu mungkin memilih pensiun lebih awal, bahkan sebelum regulasi mesin baru diberlakukan.
Namun, banyak pihak menilai proyek Hamilton bersama Ferrari sejatinya berfokus pada musim 2026. Regulasi baru diyakini dapat menghadirkan karakter mobil yang lebih cocok dengan gaya membalap Hamilton, berbeda dengan era ground effect yang dinilai kurang menguntungkannya sejak beberapa musim terakhir.
Meski demikian, Marcin Budkowski memperingatkan bahwa baik Hamilton maupun Ferrari tidak bisa menerima pengulangan hasil buruk seperti musim ini. Menurutnya, 2026 akan menjadi titik evaluasi krusial bagi kedua belah pihak.
“Ada dua hal utama yang akan menjadi pertimbangan,” ujar Budkowski dalam wawancara dengan RacingNews365 Podcast. “Pertama adalah hasil dan seberapa kompetitif Ferrari. Kedua adalah apakah Lewis masih menikmati balapan.”
Budkowski menilai Hamilton tidak lagi membalap demi faktor finansial. Dengan pencapaian dan kekayaan yang dimilikinya, motivasi utama sang pebalap kini adalah tantangan dan kepuasan pribadi di lintasan.
“Di akhir musim ini terlihat jelas dia tidak menikmatinya,” katanya. “Lewis tertarik dengan tantangan di Ferrari, tetapi jika mobilnya tidak cukup kompetitif, atau jika dia merasa dirinya tidak lagi mampu bersaing di level teratas, saya rasa dia akan memilih berhenti.”
Budkowski memperkirakan Lewis Hamilton tidak membutuhkan waktu lama untuk mengambil keputusan. Beberapa seri awal di 2026 dinilai sudah cukup bagi sang juara dunia untuk menilai arah proyek Ferrari.
“Bahkan sepertiga musim sudah cukup baginya untuk mendapatkan gambaran,” jelasnya. “Saya rasa Lewis tidak akan bertahan jika kondisinya sama seperti sekarang.”
Ia juga menambahkan bahwa Ferrari kemungkinan memiliki pandangan serupa. Jika kerja sama tersebut tidak memberikan hasil yang diharapkan, perpisahan dinilai akan menjadi keputusan yang logis dan tidak berlarut-larut.
“Jika sampai pada titik itu, diskusinya akan berjalan cukup mudah,” tutup Budkowski.
Artikel Tag: Lewis Hamilton, F1 2025, F1 2026, Ferrari, Marcin Budkowski, Alpine