Lorenzo Musetti Ungkap Mengapa Jannik Sinner Tak Akan Jadi ‘Musuhnya’

Berita Tenis: Lorenzo Musetti telah berterus terang tentang hubungannya dengan sesama bintang Italia, Jannik Sinner dan mengklaim bahwa ia tidak akan pernah menganggap juara Grand Slam empat kali tersebut sebagai "musuh" di turnamen.

Petenis peringkat 2 dunia, Sinner telah menjadi salah satu petenis terkemuka di eranya dan mungkin yang terhebat dalam sejarah tenis Italia, dengan petenis berusia 24 tahun sebelumnya pernah menghuni peringkat 1 dunia selama 66 pekan.

Selama dua musim terakhir, Sinner telah memenangkan gelar Australian Open sebanyak dua kali berturut-turut, US Open musim 2024, dan Wimbledon musim 2025, serta menjadi runner up di  French Open dan US Open musim 2025.

Mantan petenis peringkat 1 dunia tidak diragukan lagi adalah petenis berkebangsaan Italia terkemuka di generasinya, tetapi telah terjadi ledakan di kancah tenis Italia secara keseluruhan, di mana petenis peringkat 8 dunia merupakan bagian penting.

Petenis berusia 23 tahun bergabung dengan petenis peringkat 2 dunia dalam mengakhiri musim 2025 dengan berada di peringkat 10 besar, setelah mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya sampai saat ini di peringkat 6 dunia pada bulan Juni.

Kekuatan tenis putra Italia secara keseluruhan disorot setelah mereka mampu memenangkan gelar Davis Cup untuk kali ketiga berturut-turut pada pekan lalu.

Baik petenis nomor 1 Italia, Sinner maupun petenis nomor 2 tidak beraksi di Davis Cup, tetapi Flavio Cobolli dan Matteo Berrettini memenangkan semua pertandingan mereka di perempatfinal, semifinal, dan final.

Dengan petenis seperti Luciano Darderi dan Lorenzo Sonego yang juga sedang turnamen dan saat ini berada di peringkat 50 besar, kekuatan dan kedalaman permainan tenis putra Italia jarang sebesar ini.

Dan, dalam wawancara terbarunya dengan La Repubblica, petenis peringkat 8 dunia mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya tetap "bersahabat" meskipun sering berseteru saat di turnamen.

“Saat anda menghadapi rekan yang bahkan mungkin melakoni nomor ganda dengan anda, pertandingannya selalu sulit,” ungkap Musetti.

“Anda telah berbagi begitu banyak momen, anda melihatnya secara berbeda. Itulah mengapa penting untuk fokus pada permainan, tetapi tidak, saya tidak keberatan dengan pertandingan yang diwarnai perselisihan antar-petenis, saya mampu mengatasinya. Itu tidak berarti saya selalu menang, tetapi kami tetap berteman.”

Mudah untuk menggambarkan petenis peringkat 8 dunia sebagai seseorang yang kurang beruntung karena berada di era yang sama dengan Sinner, yang menjadi petenis putra Italia pertama yang memenangkan gelar Grand Slam nomor tunggal dalam 47 musim terakhir di Australian Open musim 2024.

Kedua petenis sejauh ini telah bertemu sebanyak tiga kali dan petenis peringkat 8 dunia belum memenangkan satu set pun, termasuk menelan kekalahan ketika mereka bertemmu di perempatfinal US Open musim ini.

Namun, saat membuka diri tentang hubungannya dengan petenis peringkat 2 dunia, ia mengungkapkan bahwa ia tidak akan pernah menganggapnya sebagai “kerugian” untuk berkompetisi di waktu yang sama dengan petenis peringkat 2 dunia.

“Untungnya, saya punya Jannik, saya tidak akan pernah berkata ‘sayangnya’. Tidak ada rivalitas seperti itu, memperparah ketegangan dalam olahraga, yang sudah begitu banyak, tidak ada gunanya,” tambah Musetti.

“Dan kemudian Jannik ada di sisi saya. Ia bukan musuh yang membuat saya terkesima, ia seorang juara yang menunjukkan jalan. Seorang panutan. Berbeda dari saya? Tentu. Lebih kuat, solid, konsisten. Tetapi saya tidak menganggapnya sebuah kerugian karena pernah berada di sekitar waktu yang sama dengannya.”

“Apakah saya ingin memiliki beberapa kualitasnya? Ya, sambil sepenuhnya menghargai perbedaan kami. Kami berada di jalur yang berbeda tetapi sejajar, kami masing-masing tumbuh dengan kecepatan kami sendiri. Kami berdua harus menanggung tekanan dan selalu ada harapan tinggi terhadap kami.”

Artikel Tag: Tenis, australian open, US Open, Lorenzo Musetti, Jannik Sinner