Kanal

Jelang GP Jepang, Ferrari Masih Tekendala Masalah Ban

Penulis: Abdi Ardiansyah
05 Okt 2022, 23:20 WIB

Charles Leclerc

Berita F1: Ferrari diprediksi akan kembali bermasalah dengan daya cengkeram ban saat mengaspal di Sirkuit Suzuka meski telah memperlihatkan kemajuan di Spa dan Zandvoort.

Kegagalan dalam mengklaim podium tertinggi di GP Singapura masih menjadi hal yang disesalkan oleh Ferrari. Charles Leclerc mampu merebut pole position, tetapi hanya mampu finis kedua di balapan utama.

Akhir pekan ini Sang Kuda Jingkrak bakal menghadapi balapan kedua tur Asia, GP Jepang. Perlombaan di Suzuka akan menjadi yang pertama sejak 2019 usai absen dua musim akibat pandemi Covid-19.          

Di sisi lain, Ferrari terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dari segi performa ketika mengaspal di Spa-Francorchamps (GP Belgia) dan Zandvoort (GP Belanda). Tetapi untuk pengaturan suhu ban, tim asal Italia itu masih sulit mengatasinya.

Problem ban ini diprediksi akan kembali menghantui mereka di GP Jepang. Hal itu terlihat dari pemasok ban Pirelli yang berencan mengirim tiga ban dengan jenis kompon paling keras sepanjang musim ini ke Suzuka.

“Trek ini (Suzuka) memiliki ciri khas banyak memiliki area cepat dengan perubahan arah yang terbilang banyak. Karakter tersebut membuat energi pada ban meningkat,” tutur Carlos Galbally, selaku Penanggung Jawab Performa Ban Ferrari.

“Suzuka tipe sirkuit anomali dalam hal distribusi usaha. Trek ini yang paling seimbang dan simetris dari seluruh sirkuit dalam kalender F1 sehingga energi yang dihasilkan oleh tikungan ke kanan identik dengan yang dibuat di tikungan ke kiri,” jelasnya.

Melihat karakteristik Sirkuit Suzuka, Galbally mengaku tidak heran bila Pirelli menyediakan tiga jenis ban dengan kompon paling keras (untuk ban-ban C1 hard, C2 medium, dan C3 soft) dibanding yang pernah mereka pasok untuk balapan di trek lain.

“Level keausan ban (tyre wear) di Suzuka sangat tinggi karena kombinasi tikungan-tikungan cepat dan karakteristik aspal, yang memiliki tingkat medium-tinggi untuk level abrasinya,” ungkap teknisi asal Spanyol tersebut.

“Semua faktor ini dikombinasi cuaca yang sulit diprediksi, membuat Suzuka akan menjadi tes berat bagi semua hal yang terkait dengan tyre management,” tutupnya.

Artikel Tag: Ferrari, F1 2022, GP Jepang

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru