Didesak Pensiun, Lewis Hamilton Mantap Bertahan dan Bicara Prestasi
Lewis Hamilton
Berita F1: Lewis Hamilton memberikan respons tegas terhadap berbagai pihak yang menyarankan dirinya pensiun dari Formula 1 setelah menjalani musim pertama yang berat bersama Ferrari. Pebalap berusia 40 tahun itu menilai kritik yang datang tidak memiliki dasar kuat, karena mereka yang berbicara tidak pernah berada di level pencapaian yang sama dengannya.
Musim 2025 menjadi salah satu periode tersulit dalam karier Hamilton. Untuk pertama kalinya sejak debut di F1, ia mengakhiri musim tanpa satu pun podium grand prix. Hasil tersebut membuatnya tertinggal 86 poin dari rekan setimnya, Charles Leclerc, yang tampil konsisten dan naik podium sebanyak tujuh kali sepanjang musim. Situasi ini memicu spekulasi luas, termasuk dari tokoh senior seperti Bernie Ecclestone, yang menilai Hamilton sebaiknya mempertimbangkan pensiun.
Selain hasil di lintasan, bahasa tubuh Hamilton saat menjalani sesi media juga kerap menjadi sorotan. Ia terlihat murung dan frustrasi, seolah kehilangan gairah balap. Bahkan, Hamilton mencatat rekor yang tidak diinginkan sebagai pebalap Ferrari dengan jumlah balapan terbanyak tanpa podium sejak awal masa baktinya, melampaui catatan Didier Pironi lebih dari empat dekade lalu.
Meski demikian, Hamilton menolak anggapan bahwa performa tersebut menjadi tanda berakhirnya kariernya. Saat ditanya soal komentar yang meminta dirinya mundur, ia menjawab singkat namun tajam. “Saya tidak akan mengatakan apa pun kepada mereka. Tidak satu pun dari mereka pernah melakukan apa yang saya capai, jadi mereka tidak tahu lebih banyak dari saya,” ucap Hamilton.
Pebalap dengan 105 kemenangan grand prix itu masih terikat kontrak dengan Ferrari hingga musim depan. Meski masa depannya setelah itu belum dipastikan, Hamilton menegaskan motivasinya untuk terus membalap belum padam. Ia mengaku kecintaannya pada dunia balap masih menjadi pendorong utama, ditambah dukungan besar dari orang-orang terdekat dan para penggemarnya di seluruh dunia.
“Ini soal cinta terhadap apa yang saya lakukan, cinta terhadap balapan,” ujar Hamilton. Ia menambahkan bahwa dirinya masih memegang mimpi besar yang belum terwujud, dan mimpi itulah yang membuatnya terus bekerja keras setiap hari.
Dengan regulasi baru yang akan segera diberlakukan dan Ferrari masih melakukan pembenahan teknis, Lewis Hamilton yakin masih ada peluang untuk bangkit. Bagi sang juara dunia tujuh kali, satu musim buruk tidak cukup untuk menghapus ambisi panjang yang telah ia bangun selama lebih dari dua dekade di Formula 1.
Artikel Tag: Lewis Hamilton, F1 2025, Ferrari