Hendrawan Dukung Sistem Penilaian 11x5 Untuk Kelangsungan Karier Para Pebulutangkis
Hendrawan/[Foto:Thestar]
Berita Badminton: Pelatih kepala tunggal putra tim nasional Malaysia asal Indonesia, Hendrawan menginginkan Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk menerapkan sistem penilaian baru setelah Olimpiade Tokyo tahun depan dengan sistem 11x5 poin yang akan menguntungkan para pemain yang bermain ofensif.
Hendrawan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sina Sports bahwa rencana penilaian 11x5 poin dari Federasi Badminton Dunia tidak hanya akan menguntungkan para pemain ofensif, tetapi juga memungkinkan pemain yang lebih senior untuk bisa bermain dan menikmati karir yang lebih lama.
Dia mengatakan bahwa setelah sistem 11 poin diterapkan, pelatih perlu menemukan pemain yang lebih berbakat, karena gaya permainan akan berubah menjadi tipe ofensif, sehingga pemain harus memiliki cara yang lebih kuat untuk mencetak kemenangan.
Federasi Badminton Dunia pernah mengusulkan untuk mencoba menerapkan sistem 11x5 poin pada Konferensi Perwakilan Anggota pada 2018 lalu untuk menggantikan sistem 21x3 poin saat ini, tetapi proposal tersebut gagal mendapatkan dua pertiga dukungan asosiasi anggota, sehingga tidak dapat dierapkan, terutama karena oposisi dari negara-negara Asia sebagian besar menentang rencana itu.
Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larson secara pribadi percaya bahwa selama masa jabatannya sebagai presiden, ia akan berusaha untuk menerapkan sistem 11x3 poin sehingga bulu tangkis dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan dan olahraga lain, dan lebih mudah untuk bertahan serta meningkatkan daya tarik bagi para penggemar di seluruh dunia .