Hendra Wijaya, Pelari Indonesia Pertama yang Taklukkan Dinginnya Kutub Utara
Hendra Wijaya, Pelari Indonesia Pertama yang Taklukkan Dinginnya Kutub Utara
Satu lagi anak bangsa berhasil membuat gebrakan di tingkat internasional dengan menjadi orang Indonesia pertama yang mengikuti lomba lari lintas alam di Kutub Utara atau Ultra-Marathon Likeys 6633 Ultra di Arctic Ocean dengan jarak tempuh sejauh 566 kilometer. Dia adalah Hendra Wijaya (49). Satu lagi anak bangsa berhasil membuat gebrakan di tingkat internasional dengan menjadi orang Indonesia pertama yang mengikuti lomba lari lintas alam di Kutub Utara atau Ultra-Marathon Likeys 6633 Ultra di Arctic Ocean dengan jarak tempuh sejauh 566 kilometer. Dia adalah Hendra Wijaya (49).
Pengalaman ikut ultra-trail atau lomba lari lintas alam bertaraf ekstrem ini merupakan hal ‘gila’ yang Hendra ikuti. Dikatakan ‘gila’ karena bagi manusia yang terbiasa hidup di daerah panas, maka kondisi, suhu, tempat dan segala macam yang ada di Kutub Utara adalah suatu hal yang tidak lazim. Apalagi, Hendra harus menempuh jarak 352,64 mil atau 566 kilometer menembus wilayah yang semunya berwarna putih karena tertutup salju.
Tidak hanya menahan suhu minus dan kondisi track juga alam Kutub Utara yang terbilang ekstrem, Hendra juga dihadapkan dengan beberapa halangan. Misalnya saja ketika dia harus menyantap power bar atau cokelat batangan yang akhirnya menjadi sangat keras dan tidak dapat digigit karena membeku. Ia juga harus menahan haus sejauh 30 km lantaran tutup termos minumnya membeku dan tidak dapat dibuka.
Selain itu, Hendra juga menjelaskan bahwa udara di sekitar sangat kering dan dinginnya menusuk atau sekitar -15 sampai -32 derajat Celcius. Barang-barang bawaan termasuk google atau kacamata pelindung yang dia kenakan membeku sehingga membuat pandangannya terhalang. Hendra menuturkan bahwa dia sempat terpikir untuk melepas googlenya dan bertelanjang mata untuk meneruskan larinya, akan tetapi dia urungkan karena takut buta karena dinginnya suhu.
Hendra akhirnya berhasil menuntaskan track larinya setelah menempuh 8 hari kurang 4,5 jam yang dia mulai dari Eagle Plains, Yukon pada tanggal 20 maret 2015, ke ujung Samudra Arktik nonstop di Tuktoyaktuk, Alaska pada tanggal 28 Maret 2015 lalu.
Selain Hendra, ada 26 atlet trail lainnya dari 12 negara yang mengikuti lomba ini. Namun dikarenakan kelelahan, cedera, hingga tidak kuat menahan dinginnya suhu dan cuaca, akhirnya yang bertahan dan berhasil sampai di garis finish hanya tersisa beberapa orang saja. Dari Asia, hanya ada Hendra dan seorang pelari dari Thailand saja yang mampu menempuh ekstremnya medan sampai titik akhir.
Setelah menyelesaikan penaklukan Kutub Utara ini, Hendra akan kembali mengikuti perlombaan ultra-trail lainnya yang diselenggarakan di berbagai negara.