Kanal

Gagal Di Final Italian Open, Novak Djokovic Senang Dengan Daya Juangnya

Penulis: Dian Megane
17 Mei 2021, 14:14 WIB

Runner up Italian Open 2021, Novak Djokovic [kiri] dan sang juara, Rafael Nadal [kanan]

Berita Tenis: Petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic merasa kecewa setelah kalah di final Italian Open musim 2021 melawan musuh bebuyutannya, Rafael Nadal.

Namun, petenis berkebangsaan Serbia akan pulang dari Roma dengan kepercayaan diri seperti yang selalu ia miliki di musim clay-court.

“Selama hampir 3 jam, Kami melakoni pertandingan berkualitas tinggi. Tentu saya kecewa tidak memenangkannya, tetapi di waktu yang sama, saya sangat senang dengan level permainan yang saya temukan di akhir turnamen ini,” ungkap Djokovic.

“Pergi ke Paris memberi saya sensasi yang positif. Saya pikir jika saya berhasil bermain seperti yang saya lakukan di tiga babak terakhir, saya pikir saya akan memiliki peluang emas untuk melaju lebih jauh di French Open.”

Petenis unggulan pertama melalui jalan yang terjal untuk membukukan final Italian Open musim ini melawan Nadal setelah ia harus melakoni dua pertandingan di hari yang sama sebelum menuju final.

“Saya bisa saja dengan mudah keluar dai turnamen ini di perempatfinal. Saya sangat senang dengan daya juang saya. Level permainan saya juga lebih tinggi. Di pertandingan sebelumnya saya bermain dengan luar biasa. Di final, saya pikir saya juga bermain dengan level yang tinggi,” tambah Djokovic.

“Sayangnya di momen penentu set pertama dan ketiga, semuanya berjalan sesuai rencananya. Saya sedikit kurang beruntung.”

Jika juara Australian Open musim 2021 memperlihatkan rasa lelah melawan Nadal, maka hal tersebut bisa dimaklumi setelah ia menghabiskan waktu selama 4 jam 56 menit ketika melakoni perempatfinal dan semifinal. Tetapi, ia tampil meyakinkan di set kedua dan mendapatkan peluang untuk unggul di set penentu.

“Sama sekali tidak. Saya tidak merasa lelah. Ia berhasil mematahkan servis saya dan bermain dengan lebih baik. Itu saja. Seperti yang telah saya katakan, pukulan terakhir sudah cukup dekat. Saya memiliki pukulan saya untuk memenangkannya, tetapi saya tidak ditakdirkan untuk memenangkannya. Saya tidak merasa lelah,” jelas Djokovic.

“Sebenarnya, saya merasa sangat senang dengan perasaan saya selama di lapangan. Saya bisa saja harus melewati pertandingan panjang lainnya.”

Meskipun petenis peringkat 1 dunia gagal memenangkan gelar Italian Open keenam dalam kariernya, ia mendapatkan kemenangan secara mental di sepanjang turnamen dan ia akan menghuni posisi kedua dalam klasemen sementara ATP Race to Turin.

“Secara mental, berarti banyak ketika saya mengatasi tantangan besar melawan Stefanos Tsitsipas (perempatfinal). Saya tertinggal satu set dan peluang break di set kedua. Ia siap untuk memenangkan pertandingan. Ia memiliki semuanya untuk menyelesaikan pertandingan itu, mungkin seperti Denis Shapovalov yang memiliki semuanya untuk menyelesaikan pertandingan melawan Rafa,” lanjut Djokovic

“Kami berdua berjuang habis-habisan dan berhasil menuju final. Ia hanya tampil lebih baik di momen-momen penentu dan ia merebut kemenangan dari saya, tetapi itu sangat ketat. Saya memiliki banyak hal positif yang bisa saya ambil dari pertandingan kali ini.”

Petenis yang telah mengantongi 18 gelar Grand Slam selanjutnya akan berkompetisi di Belgrade Open, satu pekan sebelum French Open. Bulan lalu, ia tampil di venue yang sama ketika melakoni Serbia Open sebelum kalah dari Aslan Karatsev di semifinal.

“Saya akan beristirahat sebanyak mungkin, karena saya memiliki cukup waktu dengan raket di lapangan. Jadi, saya akan menyegarkan diri, menyusun kembali kekuatan, dan mulai berlatih lagi dalam beberapa hari sebelum Belgrade Open,” tukas Djokovic.

“Beberapa hari terakhir memberi saya suntikan kepercayaan diri untuk tampil di clay-court. Saya menemukan permainan saya. Jadi, kini saya hanya harus mempertahankan level itu di French Open.”

Artikel Tag: Tenis, Italian Open, Novak Djokovic, Rafael Nadal

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru