Kanal

Marko Pergi, Akankah Max Verstappen Tetap Memimpin Red Bull?

Penulis: Abdi Ardiansyah
14 Des 2025, 19:05 WIB

Max Verstappen

Berita F1: Kepergian Helmut Marko setelah Grand Prix Abu Dhabi menjadi penentu berakhirnya sebuah era panjang di Red Bull Racing. Selama lebih dari 20 tahun, Marko dikenal sebagai arsitek utama sistem pembinaan pebalap Red Bull, sosok yang berperan besar dalam lahirnya juara dunia seperti Sebastian Vettel dan Max Verstappen. Mundurnya pria berusia 82 tahun itu menandai perubahan struktural yang signifikan di tim berbasis Milton Keynes tersebut.

Situasi ini semakin menarik karena Marko merupakan figur paling berpengaruh dalam perjalanan karier Verstappen. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, bahkan Verstappen pernah secara terbuka menyatakan dukungan penuh kepada Marko saat Red Bull mengalami konflik internal pada 2024. Pada periode tersebut, tersiar kabar bahwa Verstappen siap mempertimbangkan hengkang jika Marko benar benar didepak dari tim.

Helmut Marko menjadi tokoh senior kedua yang meninggalkan Red Bull pada 2025, setelah sebelumnya Christian Horner juga tidak lagi menjabat sebagai kepala tim. Kini, Laurent Mekies menjalani masa jeda musim pertamanya sebagai team principal, sekaligus memimpin Red Bull di tengah fase transisi besar. Tanpa Marko di paddock dan dengan kepemimpinan baru, Red Bull dihadapkan pada tantangan membangun ulang stabilitas internal.

Pertanyaan terbesar kini mengarah pada Max Verstappen. Apakah pebalap juara dunia empat kali itu akan menjadi pilar utama dalam membangun era baru Red Bull, atau justru memilih mencari tantangan lain jika performa tim menurun. Secara kontrak, Verstappen masih terikat hingga setidaknya akhir 2028 dan dipastikan membalap bersama Red Bull pada musim 2026, saat regulasi unit daya baru mulai diberlakukan.

Namun, musim 2026 juga menyimpan risiko besar. Red Bull akan menjalani tahun pertamanya sebagai pemasok unit daya mandiri, tanpa dukungan langsung pabrikan besar seperti sebelumnya. Dalam sejarah Formula 1, tahun pertama produsen mesin baru sering diwarnai kendala performa dan reliabilitas. Kondisi tersebut berpotensi membuat Red Bull tidak langsung kompetitif di papan atas.

Sebagai pebalap dengan ambisi tinggi, Max Verstappen dikenal selalu ingin bertarung untuk kemenangan dan gelar juara. Jika Red Bull gagal menyediakan paket yang kompetitif, masa depan Verstappen bisa kembali menjadi bahan spekulasi. Era baru telah dimulai, dan keputusan Verstappen akan menjadi kunci apakah Red Bull tetap berada di puncak atau justru memasuki masa sulit.

Artikel Tag: Max Verstappen, Red Bull, F1 2026, Helmut Marko

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru