Dominic Thiem Ungkap ‘Kesalahan’ Yang Benar-Benar Gagalkan Karier Tenisnya
Dominic Thiem [image: getty images]
Berita Tenis: Karier tenis mantan petenis berkebangsaan Austria, Dominic Thiem yang sukses, secara mengejutkan berakhir lebih awal pada musim 2024.
Setelah berjuang melawan cedera pergelangan tangan, mantan petenis peringkat 3 dunia terpaksa pensiun dini dari dunia tenis dan memutuskan untuk pensiun saat usianya baru menginjak 31 tahun.
Mantan petenis yang memainkan pertandingan turnamen ATP pamungkas dalam kariernya di Vienna Open musim 2024, awalnya mengalami cedera di turnamen ATP level 250 yang digelar di Mallorca musim 2021.
Kemunduran juara US Open musim 2020 menyebabkan peringkatnya merosot dan ia harus absen selama sembilan bulan. Meskipun sempat kembali ke peringkat 100 besar setelah kembali bermain, ia tidak pernah mencapai level tertinggi yang pernah diraihnya.
Membahas kariernya dalam wawancara baru-baru ini di podcast Von Nix Kommt Nix, mantan petenis berkebangsaan Austria mengungkapkan bahwa ia melakukan 'kesalahan' saat kembali dari cedera.
“Cedera itu tidak datang begitu saja. Saya hampir berusia 28 tahun dan pergelangan tangan saya sudah sering tegang sejak usia 10 atau 11 tahun, jadi hampir 17 tahun. Jadi, sudah banyak yang saya lalui,” aku Thiem.
“Oleh karena itu, cedera ini tidak terlalu mengejutkan. Lagipula, ini adalah cedera yang sangat umum terjadi pada petenis. Saya pikir lebih banyak orang yang pernah mengalami cedera ini daripada yang belum pernah mengalaminya.”
“Tetapi itu tetap cedera serius pertama saya. Saya rasa saya absen paling lama tiga pekan karena pergelangan kaki saya sedikit terkilir dan itu perubahan yang ekstrem.”
“Saya cukup banyak membuat kesalahan. Saya memulai lagi terlalu cepat, tidak memberi tubuh waktu untuk pulih, untuk meregenerasi pergelangan tangan, yang tentu saja disebabkan oleh kurangnya pengalaman dengan cedera.”
“Sebagai atlet kompetitif, saya rasa anda tahu bahwa anda mengendalikan tubuh anda dengan sangat tepat dan langsung tahu kapan sesuatu yang serius baru saja terjadi, dan itulah yang terjadi pada saat cedera pergelangan tangan terjadi.”
“Langsung saja saya berpikir, ‘Wah, ini bakal menjadi cerita jangka panjang’. Pergelangan tangan itu sangat sensitif dan dengan gaya bermain saya, terutama forehand, pergelangan tangan terasa lebih penting daripada yang saya kira bagi banyak petenis lain.”
“Ada begitu banyak saraf kecil dan bagaimanapun juga, itu adalah titik kontak terakhir antara tubuh dan raket. Itu sangat sulit saat itu, pengalaman yang sangat sulit.”
Puncak karier Thiem jatuh menjelang akhir era Tiga Besar ketika Roger Federer, Novak Djokovic, dan Rafael Nadal masih mendominasi tenis.
Meskipun demikian, ia berhasil mencapai empat final Grand Slam, dengan dua final Grand Slam pertamanya terjadi di French Open pada musim 2018 dan 2019. Ia kalah dari Nadal di kedua kesempatan tersebut dan kemudian kalah dari Djokovic di final Australian Open musim 2020 dengan kekalahan tipis dalam pertandingan lima set yang brutal.
Di US Open musim 2020, Thiem akhirnya melaju ke salah satu dari empat panggung terbesar di dunia tenis, setelah bangkit dari ketertinggalan dua set melawan Alexander Zverev untuk merebut gelar Grand Slam pertama sekaligus satu-satunya dalam kariernya.
Artikel Tag: Tenis, Dominic Thiem