Daria Kasatkina Siap Hadapi Kritik Usai Lontarkan Pernyataan Berani Ini
Daria Kasatkina [image: getty images]
Berita Tenis: Daria Kasatkina baru-baru ini membagikan sudut pandangnya terkait dunia tenis prorfesional, sudut pandang yang menantang persepsi umum tentang bagaimana turnamen dinilai dan diingat oleh penggemar dan komunitas tenis.
Dalam percakapan dengan Australian Open, petenis berusia 28 tahun membagikan pandangannya terkait kualitas dan nilai hiburan dari pertandingan di berbagai tingkat turnamen profesional.
Petenis peringkat 37 dunia mengakui bahwa pendirinnya dapat menarik banyak kritik, tetapi ia menyatakan bahwa ia tidak takut untuk membela analisis dan alasannya.
Ia berpendapat bahwa perbedaan format yang melekat antara final Grand Slam putri dan putra telah menciptakan kerangka kerja yang tidak adil dalam menilai tenis putri dibandingkan dengan tenis putra. Ia menunjuk final French Open putra musim 2025 sebagai contoh, merujuk pada pertandingan epik antara Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner.
“Saya akan mendapatkan banyak kritik untuk ini, tetapi saya tidak peduli, karena saya pikir di beberapa Grand Slam terakhir, pertandingan nomor putri lebih menarik daripada pertandingan nomor putra,” ungkap Kasatkina.
Pertandingan tersebut memecahkan rekor baru sebagai final French Open terpanjang di Open Era dengan Alcaraz memetik kemenangan 4-6, 6-7, 6-4, 7-6, 7-6.
Ia menjelaskan bahwa meskipun final tersebut tanpa diragukan lagi mampu memikat penonton dengan drama dan kualitasnya, hal tersebut menciptakan kesan yang menyesatkan tentang kualitas dan nilai hiburan keseluruhan turnamen.
“Final adalah pertandingan tenis yang sangat spesifik, di mana jika anda kalah di set pertama dan anda memainkan tiga set terbaik, lalu anda kalah di set kedua, kemungkinan besar pertandingan sudah berakhir. Sedangkan di nomor putra, jika anda melakoni lima set terbaik, anda kalah di dua set pertama secara beruntun, anda masih mendapatkan kesempatan,” jelas Kasatkina, menarik perbedaan tajam antara kedua format tersebut.
Kemenangan Alcaraz di final French Open musim ini secara sempurna menggambarkan dinamika tersebut, karena ia bangkit dari ketertinggalan dua set melawan petenis peringkat 1 dunia, mengamankan tiga peluang match point secara beruntun dalam prosesnya, lalu meenciptakan salah satu momen paling berkesan dalam sejarah tenis baru-baru ini.
Argumen Kasatkina jauh melampaui pembahasan pertandingan individu dan drama kompetitif. Ia berpendapat bahwa penonton terutama mengingat Grand Slam nomor putra karena finalnya yang dramatis.
Artikel Tag: Tenis, French Open, Daria Kasatkina, Carlos Alcaraz