Daniil Medvedev Mengaku Frustasi Dengan Hal Ini Di Beijing
Daniil Medvedev di Beijing musim 2023 [image: panoramic]
Berita Tenis: China Open musim 2023 digelar di hard-court, tetapi Daniil Medvedev merasa ia seperti bermain di clay-court akibat tipe bola yang digunakan di turnamen tersebut.
Mantan petenis peringkat 1 dunia meneruskan perjalanan demi menyabet gelar ke-21 dalam kariernya di China Open, Beijing dengan melenggang ke semifinal usai melalui laga sengit tiga set di perempatfinal. Ia kesulitan untuk mempertahankan servis setelah ia dipatahkan sebanyak dua kali di set pertama dan satu kali lagi di dua set berikutnya.
Hal tersebut menjadi hal yang tidak biasa bagi petenis peringkat 3 dunia yang setelah itu mengakui bahwa ia tidak akan menang jika pertandingan tersebut dimainkan ‘di hard-court normal lain dengan bola yang normal’.
“Dengan bola-bola ini, terasa seperti bermain di clay-court,” aku Medvedev usai mengandaskan Ugo Humbert di perempatfinal China Open.
“Satu-satunya perbedaan besar adalah lambungan, yang tidak seperti di clay-court, jadi, masih berbeda, tetapi sangat lambat.”
“Saya kehilangan servis saya dua kali di set pertama. Saya memenangkannya. Saya kehilangan servis saya di set ketiga, saya memenangkannya dengan 6-1. Di turnamen hard-court normal lain dengan bola normal, tidak ada peluang bagi saya untuk memenangkan pertandingan seperti itu. Juga, tidak ada peluang saya kehilangan kehilangan banyak servis saya. Menciptakan ace adalah hal yang menantang.”
Bukan untuk kali pertama juara US Open musim 2021 mengkritik kualitas bola yang digunakan dan perubahan konstan di antara turnamen. Ia sebelumnya mendeskripsikan bola-bola di Beijing telah berubah menjadi limau gedang setelah mereka menggunakannya untuk beberapa pukulan dan menyatakan mustahil untuk menembakkan winner dengan bola tersebut. Lebih jauh, ia di antara sebagian besar petenis yang merasa khawatir bahwa perubahan seperti itu bisa menyebabkan petenis cedera.
Sementara itu, terlepas dari kesuksesan sang petenis di turnamen hard-court dengan mengantongi 20 gelar di turnamen tersebut, tetapi ia belum memenangkan turnamen yang sama sebanyak dua kali.
“Itu kisah yang menggelikan,” aku Medvedev terkait rekor tersebut. “Pekan ini saya berada di sini, di Beijing, jadi saya berharap saya memenangkan gelar ke-21 di kota ke-21 yang berbeda. Itu akan cukup istimewa karena saya tidak yakin petenis lain telah melakukan sesuatu seperti ini sebelumnya.”
“Di waktu yang sama saya berharap, di Shanghai, mungkin saya bisa mematahkan rekor itu, berusaha memenangkan gelar kedua di kota yang sama, turnamen yang sama.”
Sebelum itu, Medvedev akan bertemu petenis berkebangsaan Jerman, Alexander Zverev di semifinal China Open. Pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan ke-17 mereka sekaligus pertemuan kelima pada musim ini. Mantan petenis peringkat 1 dunia unggul dalam head to head mereka dengan 9-7.
Artikel Tag: Tenis, China Open, Daniil Medvedev