Kanal

Batistuta, dua hati untuk Fiorentina dan Roma

Penulis: Rei Darius
04 Mar 2016, 19:40 WIB

Batistuta ikon bagi sepakbola Italia

Ligaolahraga - Dua tim raksasa Serie A, Fiorentina dan AS Roma, akan saling berhadapan dinihari nanti dengan tujuan memperebutkan jatah ke Liga Champions musim depan. Di masa lalu Gabriel Batistuta, striker yang pernah membela kedua tim dan menaklukan hati para fans di kedua klub.

Lesakkan 184 golnya dalam 318 pertandingan selama berkarir di Serie A adalah bukti kehebatan Gabriel Batistuta, dan dia dianggap sebagai pemain yang lebih dari hanya sekedar mesin gol bagi publik sepakbola Italia. Bagi Fiorentina dan Roma, ia adalah simbol dari kejayaan dimasa lalu, kegemilangan atas prestasi dijajaran elit Italia maupun kompetisi Eropa.

Batistuta bergabung dengan Fiorentina pada tahun 1991 silam setelah menyelesaikan Coppa America ditahun itu sebagai topskorer sekaligus mengantarkan Argentina meraih gelar juara. Pada awalnya ia sempat kesulitan menyesuaikan gaya bermainnya di Florence, dengan kebiasaan baru dan gaya sepakbola yang berbeda. Ia masih kesulitan untuk beradaptasi hingga enam bulan setelah kedatangannya.

Di akhir bulan Januari tahun 1992, Fiorentina meladeni perlawanan Juventus di Stadio Artemio Franchi. La Viola saat itu dalam keadaan terpuruk dan sulit mencetak gol. Namun begitu, dalam tujuh menit laga berjalan, Batistuta berhasil membawa tim tuan rumah keunggulan melalui tandukannya.

Ia kemudian berlari ke Curva Fiesole dan merayakan golnya bersama dengan para fans Fiorentina. Viola unggul 2-0 di akhir laga dan banyak fans yang akan berkata bahwa itu adalah momen pertama kalinya Batistuta menyatakan dirinya sebagai pahlawan bagi Fiorentina. Setelahnya ia kemudian mencatatkan diri sebagai topskorer Serie A bersama Fiorentina di musim 1994/1995 dan meraih satu trofi Coppa Italia di Florence.

Di musim panas tahun 2000, Batistuta hengkang ke AS Roma dengan nilai transfer 30 juta euro. Di usianya yang sudah 32 tahun, ia menyadari bahwa ia hanya memiliki dua atau tiga musim yang tersisa untuk meraih kesukesan. Jadi ia bergabung dengan Roma demi meraih satu trofi Serie A.

Roma mengawali musim dengan baik, memenangan enam dari tujuh laga pertama. Kemudian mereka menjamu Fiorentina di akhir November 2000. Ini adalah kali pertama Batistuta melawan eks klubnya. Namun begitu, Batigol lah yang menjadi pembeda dalam laga ini.

Ia mem-voli bola dari jarak 30 meter menuju ke pojok atas gawang mantan klubnya. Ia mencetak gol dengan hanya tersisa tujuh menit laga. Rekan-rekan setimnya mendatanginya untuk berselebrasi, namun Batistuta enggan untuk melakukannya.

Di musim yang sama, Batistuta berhasil meraih gelar Scudetto untuk pertama kalinya. Bersama dengan Francesco Totti dan Vincenzo Montella, mereka adalah trio maut lini depan sepakbola Italia. Dan Batistuta diingat sebagai pahlawan bagi publik Roma karena persembahannya di musim itu.

Artikel Tag: Gabriel Batistuta, Fiorentina, AS Roma, Scudetto, Serie A

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru