Kanal

Danilo Gallinari Tutup Karier Setelah Temukan Kebahagiaan di Puerto Rico

Penulis: Hanif Rusli
03 Des 2025, 10:06 WIB

Di Puerto Rico, Danilo Gallinari mendapat semuanya: menit bermain penuh, peran kunci, kecintaan fan, dan akhirnya gelar juara. (Foto: ESPN)

Danilo Gallinari pernah menjadi salah satu talenta Eropa paling menjanjikan di NBA.

Selama 16 tahun karier profesionalnya, ia melewati masa kejayaan, cedera berat, perpindahan klub, hingga dua robekan ACL yang mengubah arah kariernya.

Namun, siapa sangka bahwa puncak emosional dalam kariernya justru terjadi jauh dari NBA — di Puerto Rico, bukan di Madison Square Garden atau playoff NBA.

Pada musim panas 2025, Danilo Gallinari resmi mengumumkan pensiun setelah memainkan musim terakhir bersama Vaqueros de Bayamón di liga Puerto Rico.

Momen itu bukan sekadar penutup karier, tetapi juga jawaban atas kebutuhan terdalam dirinya: kembali merasakan arti menjadi pemain penting.

Semua berawal dari pertandingan kontroversial antara Bayamón dan tim DeMarcus Cousins, ketika Cousins diusir setelah berseteru dengan penonton.

Video kejadian itu viral, tetapi hanya sedikit yang tahu — termasuk Cousins — bahwa pemicu awal kekacauan itu adalah Gallinari yang secara tak sengaja memukul mata Cousins saat memperebutkan rebound.

Namun kisah sebenarnya bukan soal insiden itu, melainkan alasan mengapa Gallinari berada di sana.

Setelah tak mendapat kontrak NBA meski berharap satu musim terakhir sebagai veteran, ia mempertimbangkan pensiun.

Hingga teman sekaligus legenda Puerto Rico, Carlos Arroyo, membuka peluang bermain di sana.

Danilo Gallinari ragu — ia kaya, berpengalaman, dan tak perlu membuktikan apapun.

Namun ia merindukan perasaan yang ia sebut sebagai “perasaan yang seorang pemain ingin rasakan sekali seumur hidup”: menjadi pusat tim.

Di Puerto Rico, ia mendapat semuanya: menit bermain penuh, peran kunci, kecintaan fan, dan akhirnya gelar juara. Ia bahkan dinobatkan sebagai MVP Final — penghargaan yang tak pernah ia dapatkan di NBA.

Ironisnya, di tengah euforia, hidupnya hampir berubah total. Di sebuah hari libur, istrinya digigit hiu di pantai.

Meski kondisi akhirnya stabil dan putra mereka lahir sehat, kejadian itu mempercepat keputusan Gallinari untuk pensiun.

Kini, di usia 37 tahun, ia puas. Cedera menahannya dari potensi menjadi legenda NBA, namun bukan dari menemukan kebahagiaan dalam permainan yang ia cintai.

“Puerto Rico mengembalikan perasaan itu,” katanya. “Dan itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri semuanya.”

Artikel Tag: Danilo Gallinari

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru