Zanetti: Cinta Sejati untuk Inter, Chivu Cerdas Sejak Dulu
Zanetti: Cinta Sejati untuk Inter, Chivu Cerdas Sejak Dulu - sumber: (footballitalia)
Berita Liga Italia – Javier Zanetti, wakil presiden Inter, mengungkapkan alasannya menolak tawaran dari Inggris dan Spanyol demi mengakhiri kariernya di Inter, serta keyakinannya bahwa Cristian Chivu ‘memiliki kemampuan untuk berkembang sebagai pelatih.’
Legenda klub ini datang ke Eropa dari Argentina pada tahun 1995 untuk bergabung dengan Inter dan tetap bertahan di sana hingga pensiun pada tahun 2014. Bahkan setelah itu, pengalaman Zanetti di Inter belum berakhir, karena ia langsung memasuki manajemen sebagai wakil presiden klub.
Zanetti Setia pada Inter sejak 1995
"Inter adalah klub yang ada di hati saya, klub yang saya cintai," ujar Zanetti kepada Sky Sports UK. "Saya mendapat tawaran dari Spanyol dan Inggris untuk bermain di sana, tetapi kenyataannya saya tetap di Inter karena saya benar-benar ingin meninggalkan jejak di institusi ini. Saya tahu Presiden kami saat itu melakukan pengorbanan besar agar Inter bisa memenangkan gelar-gelar penting, dan ternyata waktu membuktikan bahwa saya benar."
Massimo Moratti memang berhasil mencapai kesuksesan, mengawasi kampanye Treble legendaris pada tahun 2010 di mana Inter memenangkan Scudetto, Liga Champions, dan Coppa Italia dalam satu musim. Zanetti merupakan kapten dari tim tersebut di bawah asuhan Jose Mourinho, sementara rekan setimnya, Chivu, kini memimpin sebagai pelatih mereka.
"Saya sangat senang dan puas karena saya pikir Cristian pantas mendapatkan kesempatan ini. Bahkan ketika kami masih menjadi rekan setim, Cristian adalah pemain yang sangat cerdas," ungkap legenda itu. "Sekarang dia mendedikasikan dirinya untuk melatih, dan kami sangat senang dan puas bahwa dia menangani tim kami. Sejak awal sudah jelas dia memiliki kemampuan untuk berkembang sebagai pelatih."
Inter mengakhiri tahun 2025 dengan tangan kosong, kehilangan Scudetto hanya dengan selisih dua poin dari Napoli, kalah di Final Liga Champions dari Paris Saint-Germain, semi-final Coppa Italia, dan dua edisi Supercoppa Italiana.
"Saya melihat musim yang sangat seimbang, terutama di sepak bola Italia, karena ada empat atau lima tim yang hanya dipisahkan oleh satu poin," kata Zanetti tentang peluang trofi mereka. "Yang penting adalah bahwa Inter selalu bersaing. Dan saya pikir itu berlaku apakah Inter bermain di Liga Champions atau di Serie A. Kami selalu membuktikan diri menjadi kompetitif, dan itu pasti membawa Anda lebih dekat ke kesuksesan."