Lamont Roach Ngotot Menang Meski Bertarung dengan Tangan Patah
Lamont Roach (kanan) dan Isaac “Pitbull” Cruz. (Foto: Fight TV)
Lamont Roach kembali menunjukkan ketangguhan mental dan teknisnya di atas ring, tetapi sekali lagi hasil akhir tidak berpihak kepadanya.
Dalam duel junior welterweight melawan Isaac “Pitbull” Cruz di Frost Bank Center, San Antonio, Sabtu malam, Roach tampil gigih meski mengalami cedera serius, namun pertarungan tetap berakhir dengan keputusan majority draw.
Lamont Roach (25-1-3, 10 KO) harus bangkit sejak awal setelah dijatuhkan Cruz pada ronde ketiga. Tidak berhenti sampai di situ, ia juga mengalami cedera yang jauh lebih berat: tulang tangan kanannya patah pada ronde kelima.
Meski demikian, Roach justru tampil lebih agresif pada paruh kedua pertarungan dan mulai menguasai tempo, membuat banyak penonton dan analis merasa bahwa ia sudah melakukan cukup untuk meraih kemenangan.
Namun para juri melihatnya secara berbeda. Satu juri memberi kemenangan untuk Cruz dengan skor 115-111, sementara dua juri lainnya mencatatkan skor imbang 113-113.
Lamont Roach, dalam konferensi pers setelah pertarungan, menegaskan bahwa cedera tidak dijadikannya alasan. Ia justru merasa telah tampil cukup baik meski hanya bisa mengandalkan satu tangan.
“Saya mencampur serangan dan memaksa dia mundur,” kata Roach. “Saya mengganggu ritme seorang pressure fighter. Setelah tangan saya patah, Anda bisa lihat dia mulai banyak bergerak dan mengubah gameplannya.”
Momen cedera itu terjadi ketika Roach memblok salah satu jab Cruz pada ronde enam.
“Saya tahu langsung itu patah,” ujarnya. “Saya masih mencoba melempar tangan kanan, tapi sakitnya luar biasa. Meski begitu, saya menggunakan apa pun yang tersisa, dan saya berhasil. Saya menghindari pukulannya, memenangkan beberapa pertukaran, dan melakukan semua yang harus saya lakukan. Saya merasa sudah menang dengan satu tangan.”
Statistik CompuBox mendukung klaim Roach. Sejak ronde enam hingga akhir laga, ia mendaratkan 106 pukulan, jauh lebih banyak daripada Cruz yang hanya mencatat 72 pukulan masuk. Secara keseluruhan, Roach unggul 191-159 dalam total pukulan bersih.
Ini menjadi hasil imbang kedua berturut-turut bagi Roach.
Pada bulan Maret lalu, ia juga mendapatkan majority draw kontroversial melawan Gervonta Davis—sebuah pertarungan yang diyakininya bisa ia menangkan seandainya jatuh berlutut Davis dihitung sebagai knockdown.
Roach tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. “Yang saya inginkan hanya keadilan,” tegasnya.
“Saya merasa menang tipis. Saya tidak tahu apa lagi yang harus saya lakukan. Saya tidak bisa menerima ini. Saya jelas menang dalam pertarungan ketat ini. Saya lelah dengan semua ini.”
Dengan dua hasil draw yang sarat kontroversi, masa depan Lamont Roach kini dipenuhi tanda tanya—namun satu hal pasti: ia telah membuktikan bahwa semangat juangnya tidak mudah dipatahkan, bahkan ketika tangannya sendiri patah.
Artikel Tag: Lamont Roach