Kanal

Terseok Di Laga Pertama Turnamen Grass-Court, Begini Pandangan Iga Swiatek

Penulis: Dian Megane
23 Jun 2021, 18:07 WIB

Iga Swiatek rayakan kemenangan pertama di turnamen grass-court yang digelar di Eastbourne musim 2021

Berita Tenis: Juara French Open musim 2020, Iga Swiatek menghadapi lebih banyak kendala ketika ia mengawali musim grass-court 2021 di Eastbourne International.

Petenis berkebangsaan Polandia membutuhkan waktu 2 jam 42 menit untuk mengatasi tantangan petenis tuan rumah, Heather Watson sebelum memetik kemenangan 6-3, 6-7, 7-5 di lapangan utama.

Petenis unggulan keempat mengklaim kemenangan turnamen WTA pertama yang digelar di grass-court berkat kemenangan atas petenis peringkat 65 dunia, Watson setelah petenis unggulan keempat baru melakoni dua pertandingan di turnamen grass-court pada musim 2019 dan ia kalah di kedua pertandingan tersebut.

Petenis berusia 20 tahun hampir mencatatkan 0-3 di turnamen grass-court setelah ia tertinggal dengan peluang break di set penentu sebelum bangkit dan menyambar enam dari tujuh game terakhir, sehingga harapannya untuk memenangkan gelar Eastbourne International tetap hidup.

“Saya pikir saya hanya berjuang dan meskipun grass-court bukan lapangan yang benar-benar saya pahami, saya tetap mempercayai bahwa saya bisa melakukannya,” aku Swiatek.

“Saya memiliki beberapa senjata yang bisa saya gunakan. Ketika saya menjadi lebih rileks di set ketiga, hal itu banyak membantu saya. Saya pikir itu menjadi kunci penting ketika anda bermain di grass-court.”

Petenis peringkat 9 dunia hanya membutuhkan satu peluang break demi mengklaim set pertama. Ia lalu unggul dengan peluang break di set kedua demi kedudukan 4-2. Tetapi kesalahan yang tidak perlu dari raket petenis berkebangsaan Polandia memberi kesempatan kepada Watson untuk mengejar dan ia meningkatkan serangannya untuk memaksakan babak tiebreak.

Watson membuka babak tiebreak dengan keunggulan 3/0 sebelum dengan mudah memenangkannya dan menyamakan kedudukan satu set sama.

Petenis tuan rumah mempertahankan momentum di set penentu dengan merebut keunggulan 4-1. Ia terpaut dua poin lagi dengan keunggulan 5-1, tetapi Swiatek menyusun kembali kekuatan dan memperkecil selisih kedudukan menjadi 4-2.

Dari kedudukan tersebut, momentum berbalik setelah petenis unggulan keempat berhasil menyamakan kedudukan 4-4. Dua game setelah itu, petenis peringkat 9 dunia mengamankan break point demi keunggulan 6-5 sebelum akhirnya mengklaim game terakhir.

“Keseluruhan pertandingan tidak bisa dipercaya. Anda bisa melihat bahwa saya memiliki hubungan benci dan cinta dengan grass-court. Saya cukup senang bahwa saya bisa bangkit di set ketiga,” seru Swiatek.

Menantikan Swiatek di babak kedua Eastbourne International adalah petenis berkebangsaan Rusia, Daria Kasatkina yang tengah unggul dengan 7-5, 2-2 ketika lawan sekaligus rekan senegaranya, Vera Zvonareva mundur dari pertandingan.

Petenis berusia 17 tahun, Cori Gauff juga harus melalui tiga set sebelum menumbangkan petenis unggulan ketujuh, Elise Mertens dengan 0-6, 7-6, 7-5. Menjejakkan kaki di babak kedua, petenis AS, Gauff akan menghadapi petenis berkebangsaan Latvia, Anastasija Sevastova yang menyisihkan Marta Kostyuk dengan 6-1, 6-7, 6-4.

Artikel Tag: Tenis, Eastbourne International, Iga Swiatek, Heather watson, Cori Gauff

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru