Kanal

Tekad Conrad Petersen Untuk Pensiun Dengan Kemenangan Piala Thomas di Kandang

Penulis: Yusuf Efendi
31 Mar 2020, 04:00 WIB

Mads Conrad Petersen/[Foto:Badmintoneurope]

Berita Badminton: Pebulu tangkis spesialis ganda putra asal Denmark, Mads Conrad Petersen dijadwalkan untuk segera pensiun setelah melalui 13 tahun kariernya yang sukses.

Pemain berusia 32 tahun itu ingin mengakhirinya dengan cara gemilang dengan membantu negaranya merebut kembali Piala Thomas di kandang sendiri pada 15-23 Agustus mendatang.

Petersen mengumumkan niatnya di Instagram untuk menggantungkan raketnya setelah kompetisi beregu paling bergengsi itu, sebuah keputusan yang juga berarti dia telah menyerah dalam upayanya untuk lolos ke Olimpiade Tokyo tahun depan dengan pasangannya, Mathias Boe.

Dengan Federasi Badminton Dunia (BWF) beberapa waktu lalu mengisyaratkan bahwa proses kualifikasi yang ditangguhkan saat ini dapat diperpanjang, ada beberapa harapan bagi pasangan ini untuk melakukan gebrakan dengan menyalip rekan senegaranya, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dalam klasemen Race to Tokyo.

Petersen/Boe masih butuh poin yang sangat banyak untuk menjalankan misinya karena mereka sekarang ditempatkan di posisi 18, tujuh tingkat di bawah Astrup/Rasmussen.

Suatu negara dapat mengirim maksimum dua tempat jika keduanya berada di peringkat delapan besar Race to Tokyo. Namun Petersen yakin waktunya tepat baginya untuk berhenti dengan medali Piala Thomas keempatnya.

Dia adalah bagian dari tim pembuat sejarah yang merebut gelar pertama Denmark di Kunshan, China, pada tahun 2016 lalu, selain sebagai semifinalis di Wuhan 2012 dan Bangkok 2018.

“Saya benar-benar yakin untuk sementara waktu dan saya sangat bahagia dan santai sejak keputusan itu final. Saya tahu itu keputusan yang tepat,” kata Petersen.

"Saya benar-benar ingin mengakhiri karier dengan baik dan saya ingin pensiun dengan medali Piala Thomas di kandang," ungkapnya.

Sebelum bermitra dengan Boe, Petersen dipasangkan dengan Jonas Rasmussen, Rasmus Bonde dan Mads Pieler Kolding. Dia terkenal karena kemitraannya dengan Kolding dari tahun 2008 hingga 2018 yang membuat mereka mencapai peringkat karier terbaik di nomor 4 dunia pada Mei 2018 dan memenangkan Kejuaraan Eropa pada 2016.

Dengan Kolding, mereka mengalahkan beberapa rival teratas di masa lalu seperti pasangan asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong asal Malaysia dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan asal Indonesia.

“Saya memiliki begitu banyak momen luar biasa selama karier saya dan saya sangat senang dan bangga dengan apa yang telah saya capai bersama dengan mitra saya selama bertahun-tahun,” katanya.

“Banyak suka dan duka tetapi jujur, itu pasti momen kemenangan, perasaan haru dan mencapai potensi tertinggi saya yang muncul di kepala saya. Bertarung melawan yang terbaik di dunia, mengalahkan (hampir) semua orang dan menjadi kompeten sangat menakjubkan,” tambah Petersen.

Petersen menyebutkan bahwa pendapatan yang menurun karena kurangnya hasil dan waktu yang dihabiskan jauh dari keluarga adalah salah satu alasan yang mendorongnya untuk pensiun.

“Dalam banyak hal, bulutangkis juga keras pada saya. Penghasilan meningkat ketika menang, turun secara dramatis ketika kalah dan bepergian lebih dari 120 hari setahun dan jauh dari keluarga saya juga merupakan kombinasi yang sulit bagi saya," jelas Petersen, yang bersama istrinya sedang menantikan anak kedua mereka.

Artikel Tag: Mads Conrad Petersen, BWF, Piala Thomas 2020, Mads Pieler Kolding, Mathias Boe

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru