Kanal

Sriwijaya FC Juga Tim Besar Di Indonesia

Penulis: Dhimas
12 Okt 2015, 17:20 WIB

Abdoulaye Maiga menjadi palang pintu tangguh di lini pertahanan Sriwijaya FC

Ligaolahraga.com – Legiun asing sekaligus palang pintu pertahanan Sriwijaya FC, Abdoulaye Maiga, menyatakan kemenangan 2-1 atas Arema Cronus di leg kedua Semifinal Piala Presiden 2015 menjadi pengingat bagi yang meremehkan timnya.

Laskar Wong Kito berhasil mengalahkan Arema dengan skor 2-1 pada leg kedua yang beralngsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10) kemarin. Kemenangan SFC tersebut sekaligus mengagalkan Singo Edan lolos ke babak final.

 

Banyak pihak yang menilai dan lebih menjagokan Arema untuk masuk final dan bertemu dengan Persib Bandung. Final kedua tim itu seolah menjadi final idamanan yang diharapkan banyak pihak. Namun prediksi itu dipatahkan oleh tim asuhan Benny Dollo ini. Maiga pun memprediksi, pada laga final nanti  akan banyak menjagokan Persib menjadi juara ketimbang SFC.

 

“Banyak yang bilang Piala Presiden ini soal Arema dan Persib. Mereka lupa jika Sriwijaya adalah klub besar. Kami juara dua kali ISL, dan menang di sejumlah turnamen. Mereka lupa soal itu, dan kini kami mengingatkannya,” ujar Maiga, seperti dilansir Goal.

 

“Kemudian mereka (akan) membicarakan Persib, dan melupakan kami? Kami akan memenangkan pertandingan, karena kami juga klub besar,” sambungnya.

 

Pemain asal Mali ini juga membeberkan kunci sukses timnya mengalahkan Arema kemarin. Menurutnya, rekan-rekan satu timnya bermain dengan tenang, dan tak merasa terbebani. Selain itu, pemain SFC  sudah mempelajari permainan Arema, terutama yang banyak melancarkan serangan dari sisi sayap.

 

“Kami pelajari gaya main Arema. Full-back kami disiplin, tidak gampang naik ke depan. Kami tidak bertahan, karena kami juga menyerang. Kemenangan ini menjadi puncak, karena kami sebelumnya kalah, seri, dan sekarang menang,” jelas Maiga.

 

Bersama Fachrudin, Maiga menjadi tembok tebal bagi barisan depan Arema. Serangan-serangan yang dibangun Arema berhasil dimentahkan dengan mudah. Pemain Arema yang tertekan, kerap kali menggempur pertahanan SFC dengan umpan-umpan lambung, namun selalu mentah oleh barisan pertahanan SFC.

 

“Saya duet dengan Fachrudin, semua menjadi satu kesatuan. Ketika satu absen di tengah, saya bekerja sendiri menjaga pemain (lawan). Ini menjadi momen yang dimanfaatkan Arema, dan mereka hanya bisa mencetak gol. Itu saja. Arema kemudian meningkatkan serangan, tapi kami bisa mencetak gol lagi untuk lolos,” pungkas pemain asal Mali itu.

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru