Kanal

Spirit Tim India di Piala Thomas Layak Mendapatkan Pujian

Penulis: Yusuf Efendi
18 Mei 2022, 14:15 WIB

Tim Thomas India/[Foto:Badmintonphoto]

Berita Badminton : Sementara penggemar bulu tangkis kritikus terus memperdebatkan peluang Malaysia yang hilang di Piala Thomas baru-baru ini di Bangkok, banyak yang gagal mengenali atau mengakui dinamika di balik prestasi bersejarah India dalam mendapatkan mahkota beregu putra pertama mereka di Piala Thomas 2022.

Tidak ada yang menyangka para peman India dapat melangkah lebih jauh di Bangkok.

Semua mata tertuju pada juara terakhir Indonesia, Denmark, dan bahkan Malaysia, yang mengalahkan juara 2014 Jepang 3-2 di babak penyisihan grup.

Terjadi keheningan saat mantan peringkat 1 dunia K. Srikanth memberikan pukulan kemenangan untuk melengserkan Indonesia yang merupakan juara 14, 3-0 di final di Impact Arena, Minggu (15/5).

"Ini mungkin terdengar sedikit dramatis. Tapi tahukah Anda, ketika saya berada di Korea untuk Korea Masters, dan minggu berikutnya kami mengadakan uji coba seleksi ... segera setelah uji coba itu, ketika tim diumumkan, kami membuat grup (Whatsapp) berjudul 'Kami Akan Membawanya Pulang', atau semacamnya,” kata Srikanth.

“Ini terjadi seminggu sebelum turnamen dimulai. Jadi ya… kami selalu berpikir kami mampu, tapi kami hanya harus konsisten. Datang ke sini, itu adalah tim yang fantastis, dan kami memiliki atmosfer yang hebat. Kami adalah tim yang bahagia, dan kami benar-benar saling mendukung dan mendukung satu sama lain," ungkap Srikanth kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Sekarang bandingkan dengan Malaysia, yang langsung mulai mengacungkan jari saat disingkirkan India di perempat final.

Sebelum kejuaraan dua tahunan, sudah ada laporan tentang pemain independen yang menangis karena tidak melakukan cut atau ketika Lee Zii Jia melewatkan beberapa hari pelatihan terpusat untuk mengikuti programnya sendiri.

Perhatikan bahwa Zii Jia memiliki tim pendukung independennya sendiri di Bangkok, sedangkan sisanya berada di bawah pengawasan BA Malaysia (BAM).

Ya, tim berlatih bersama dan melakukan yang lainnya bersama-sama, tetapi seberapa bersatukah mereka sebagai tim Malaysia?

BWF, dalam laporan mereka, mencatat bahwa 'angin di layar tim (India) adalah ikatan antara anggota mereka yakni senior dan junior dan itu menciptakan energi yang dibutuhkan untuk mengangkat para pemain selama periode kritis.

Priyanshu Rajawat, anggota termuda dari tim, justru diberi kehormatan menerima Piala Thomas di podium berbicara banyak tentang ikatan yang telah ditempa.

Mungkin sudah saatnya bagi Malaysia untuk berhenti hidup di masa lalu kejayaan mereka pada tahun 1992, dan untuk lebih mengakui tim yang telah bekerja sangat keras untuk menjadi juara yang layak.

Artikel Tag: Piala Thomas 2022, India

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru