Ruud van Nistelrooy Tingkatkan Standar Pemain Leicester City
Manajer Leicester City, Ruud van Nistelrooy. (Foto: Plumb Images/Getty Images)
Berita Liga Inggris: Manajer Leicester City, Ruud van Nistelrooy, mengakui bahwa dirinya sering berbicara tegas kepada para pemainnya sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar tim di tengah perjuangan mereka untuk keluar dari zona degradasi.
Setelah mengalami tujuh kekalahan beruntun yang membuat The Foxes terpuruk di posisi ke-19 klasemen Premier League, kabar tentang ketegangan antara Ruud van Nistelrooy dan beberapa pemain mulai mencuat. Salah satu pemain yang disebut-sebut mendapat teguran keras adalah gelandang pinjaman, Facundo Buonanotte.
Van Nistelrooy tidak membantah bahwa dirinya kerap meninggikan nada bicara terhadap pemain. Ia bahkan menyebut hal itu sudah menjadi bagian dari rutinitasnya sejak pertama kali memimpin tim dua bulan lalu. Menurutnya, memberikan teguran keras adalah bentuk tanggung jawab sebagai manajer untuk memastikan para pemain bertanggung jawab atas performa mereka.
“Setiap pekan sejak saya berada di sini, saya telah menaikkan suara saya beberapa kali kepada pemain,” kata Van Nistelrooy. “Itu bukan hal baru. Ada rasa hormat yang besar antara saya dan para pemain. Kami adalah manusia lebih dulu, kemudian pelatih dan pemain.
“Tetapi, tugas saya adalah meminta pertanggungjawaban mereka. Apa saja yang perlu diperbaiki? Standar seperti apa yang harus dimiliki seorang pemain profesional? Tidak selalu dengan suara lembut. Kami perlu menyampaikan hal-hal yang penting.”
Dengan hanya terpaut dua poin dari zona aman, Leicester City masih memiliki peluang untuk bertahan di Premier League. Namun, jika mereka kalah dari Tottenham pada Ahad (26/1) malam WIB, The Foxes akan menyamai rekor buruk klub dengan delapan kekalahan beruntun.
Van Nistelrooy mengakui pentingnya memberikan pujian saat pemain tampil baik, tetapi ia menekankan bahwa sikap tegas juga diperlukan untuk menciptakan perubahan. “Ketika semuanya berjalan baik, saya juga memuji mereka dengan suara tinggi. Itu bukan hal baru. Tetapi semuanya dilakukan dengan rasa hormat,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang pengalaman masa lalu saat menjadi pemain di bawah arahan Sir Alex Ferguson, yang terkenal dengan pendekatan kerasnya, Van Nistelrooy mengatakan metodenya lebih modern. “Kita berada di tahun 2025 sekarang, bukan tahun 2000,” jelasnya. “Waktu telah berubah, tetapi itu tidak berarti Anda tidak bisa meminta pertanggungjawaban pemain dengan cara tertentu. Itu adalah tugas saya.”
Artikel Tag: Ruud Van Nistelrooy, Leicester City