Kanal

Ragam Sepak Bola: Mengenang Gol Carlos Alberto Ke Gawang Italia, Terindah Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Penulis: Hanif Rusli
26 Okt 2016, 13:50 WIB

Carlos Alberto sumbang gol keempat Brasil di final Piala Dunia 1970

Ligaolahraga – Ragam Sepak Bola: Satu momen yang akan selalu dikaitkan dengan Carlos Alberto adalah golnya ke gawang Italia di partai final Piala Dunia 1970. Gol “sempurna” – sebagaimana digambarkan oleh BBC – yang ditasbihkan sebagai gol terindah dalam sejarah Piala Dunia oleh FIFA.

Kala itu, 21 Juni 1970, Brasil yang dikapteni Alberto berhadapan dengan Italia, pertama kalinya dua mantan juara bertemu di final Piala Dunia. Brasil menjadi kampiun pada 1958 dan 1962, sementara “Azzurri” menjadi jawara pada 1934 dan 1938.

 

Siapa pun yang jadi juara kala itu akan mencetak sejarah sebagai tim pertama yang tiga kali menggondol trofi Jules Rimet. Tak heran duel ini sangat dinanti. Lebih dari 100 ribu penonton memadati Stadion Azteca di Meksiko, jadi saksi sejarah demonstrasi terbaik “O Jogo Bonito” Brasil.

 

Tidak bisa memuat video.

 

Di babak pertama, pertandingan berjalan seimbang dengan Pele memberi Brasil keunggulan, sebelum Roberto Boninsegna menyamakan skor akibat blunder yang dilakukan oleh pertahanan “Tim Samba”. Namun, memasuki babak kedua, Brasil mendominasi permainan.

 

Daya ledak dan kreativitas Alberto dan kawan-kawan terlalu tangguh untuk Italia yang hanya mengandalkan sistem pertahanan ketat mereka. Tendangan geledek Gerson menjadi gol kedua Brasil, kemudian dia ikut mengarsiteki gol ketiga. Bola tendangan bebasnya disundul Pele yang kemudian disambar Jairzinho.

 

Tertinggal 1-3 dengan sisa tiga menit, Italia nampak lelah dan tak bersemangat. Bermula dari aksi penyerang tengah, Tastao yang berada di posisi bek kiri. Bola kemudian berpindah-pindah ke enam pemain Brasil tanpa dapat disentuh oleh pemain Italia.

 

Bola itu akhirnya sampai di kaki Clodoaldo yang sebagaimana digambarkan Alberto, “memulai karnaval”. Dia memperdaya empat pemain Italia dengan gerakan tipuan “shoulder drop” dan stepover” yang disambut gemuruh dan sorak-sorai decak kagum penonton.

 

Clodoaldo kemudian mengumpan kepada Roberto Rivelino di dekat garis tengah lapangan sebelah kiri. Dia segera mengirimkan umpan panjang ke Jairzinho yang berpindah dari sayap kanan ke sisi kiri. Dia menggiring bola dengan berlari kecil ke arah kapten Italia, Giacinto Fachetti, yang menunggunya di ujung kotak penalti.

 

Jairzinho terpaksa mengoper kepada Pele ke tengah yang melakukan beberapa sentuhan dan seperti memperlambat tempo. Kemudian, dengan santainya, dia mendorong bola ke ruang yang dikira kosong. Alih-alih, seperti kereta uap yang melaju kencang, Alberto berlari menyambutnya dengan sepakan keras.

 

Dengan sedikit “bantuan” rumput lapangan yang menonjol, bola mendatar itu lolos dari adangan kiper “Azzurri”, Enrico Albertosi dan menembus pojok kanan bawah gawang. “Itu gol terindah di Piala Dunia bukan karena golnya, melainkan karena proses penciptaannya,” ujar Alberto.

 

Ternyata, proses gol Alberto itu sudah direncanakan oleh pelatih Brasil, Mario Zagallo. Dia menganalisa kecenderungan bermain Italia yang menempel para penyerang lawan, orang per orang. Zagallo pun meminta Jairzinho untuk coba “menarik” Facheetti ke sisi kiri, sehingga sisi kanan menjadi kosong.

 

“Pele tahu saya berlari dari samping, karena kami sudah membicarakan peluang seperti itu sebelum pertandingan, jika Jairzinho pindah ke sisi kiri,” kata Alberto. “Kami baru sadar betapa indah dan pentingnya gol setelah pertandingan karena sampai saat ini orang-orang masih membicarakannya.”

 

Kata Alberto lagi, tak ada yang membicarakan gol Pele, gol kedua ataupun gol ketiga. “Yang dibicarakan selalu gol keempat,” ujarnya, bangga. “Siapapun bisa mencetak gol, namun sebelum gol itu, sembilan pemain menyentuh bola. Saya beruntung karena sayalah yang mencetak golnya.”

 

---

 

GOL-GOL TERBAIK DI PIALA DUNIA

1. Carlos Alberto vs Italia, 1970

2. Diego Maradona vs Inggris, 1986

3. Saeed Al-Owairan vs Belgia, 1994

4. Lothar Matthaus vs Yugoslavia, 1990

5. Michael Owen vs Argentina, 1998

6. Dennis Bergkamp vs Argentina, 1998

7. Roberto Baggio vs Cekoslowakia, 1990

8. Josimar v Irlandia Utara, 1986

9. Cruyff v Brasil, 1974

10. Pele v Cekoslowakia, 1970

Artikel Tag: Carlos Alberto, Pele, Brasil, Piala Dunia

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru