Rafael Nadal Ungkapkan Hal Tak Terduga Tentang Final Wimbledon 2008

Berita Tenis: Setiap penggemar tenis mengingat final Wimbledon yang spektakuler antara Rafael Nadal melawan Roger Federer, yang banyak pihak indikasikan sebagai salah satu pertandingan paling indah di Open Era.

Setelah unggul dengan dua set (2-0), petenis berkebangsaan Spanyol, Nadal yang harus menyerah di final musim 2006 dan 2007, harus bekerja keras untuk kembali bangkit karena Federer berhasil memaksakan set lima setelah Federer memenangkan dua set sebelumnya melalui dua babak tiebreak.

Ketika kegelapan mulai menyelimuti lapangan utama dan setelah beberapa gangguan akibat hujan, Nadal memenangkan gelar Wimbledon untuk kali pertama setelah memenangkan set kelima dengan 9-7.

Nadal baru-baru ini melakukan wawancara dengan ESPN dan ia membicarakan tentang final Wimbledon musim 2008 dan bagaimana perasaannya di sepanjang pertandingan.

“Saya sama sekali tidak merasa gugup. Malah, saya mengolok-olok paman saya. Ia tertidur di rung ganti ketika pertandingan tertunda untuk kali pertama karena hujan ketika saya unggul 2-0 (set). Selama penundaan terakhir setelah saya kehilangan dua peluang match point, saya mengatakan kepadanya kalau akan lebih baik jika ia tidak tertidur kali ini,” papar Nadal.

Federer dengan 20 gelar Grand Slam dan Nadal dengan 19 gelar Grand Slam merupakan petenis putra pertama dan kedua sebagai petenis yang paling banyak memenangkan gelar Grand Slam, dan mereka mencatatkan sejumlah rekor.

Keduanya memenangkan 11 Grand Slam secara beruntun dari French Open musim 2005 sampai US Open musim 2007, begitupun dengan memenangkan enam Grand Slam secara beruntun dalam dua kesempatan, yakni dari French Open musim 2008 sampai Wimbledon musim 2009 dan dari Australian Open musim 2017 sampai French Open musim 2018.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Rafael Nadal, Roger Federer