Presiden UEFA Terkejut Newcastle United Tidak Beli Superstar

Berita Liga Inggris: Aleksander Ceferin memuji Newcastle United sebagai contoh yang baik setelah presiden UEFA terkejut karena The Magpies tidak membeli superstar.

Newcastle telah menghabiskan lebih dari 400 juta poundsterling untuk biaya transfer dalam beberapa tahun terakhir, namun tim hitam-putih ini belum berperilaku seperti apa yang disebut sebagai 'klub terkaya di dunia'.

Newcastle malah berusaha mendatangkan pemain yang memiliki mentalitas mengutamakan tim dan juga menargetkan talenta yang bisa tumbuh berkembang bersama The Magpies.

Melakukan bisnis dengan metode ini lebih penting karena peraturan keuntungan dan keberlanjutan di Premier League, yang membatasi kerugian hingga 105 juta poundsterling selama periode tiga tahun.

Eddie Howe baru saja mengakui pekan lalu bahwa Financial Fair Play telah 'mengubah cara klub melakukan bisnis transfer secara dramatis'.

Daripada mengejar nama-nama besar, Newcastle United malah berinvestasi pada sejumlah individu berusia 26 tahun ke bawah seperti Sven Botman, Bruno Guimaraes, Anthony Gordon, dan Alexander Isak, yang semuanya telah berkembang pesat sejak tiba di klub.

Hal ini sangat kontras dengan pendekatan PIF yang sangat mewah, misalnya dengan LIV Golf atau, bahkan, klub-klub yang mayoritas sahamnya dimiliki kerajaan Arab Saudi.

Ceferin, yang menyaksikan hasil imbang 1-1 Newcastle melawan PSG bersama Yasir Al-Rumayyan, tentu saja memperhatikannya.

"Di Inggris, saya pikir klub milik Saudi adalah contoh yang baik tentang bagaimana Anda harus bekerja," kata presiden UEFA kepada Guardian.

"Karena Newcastle tidak membeli superstar namun mereka lolos ke Liga Champions. Saya terkejut. Saya memperkirakan mereka akan membeli banyak pemain untuk musim baru, namun ternyata tidak demikian dan mereka bermain sangat baik."

Artikel Tag: UEFA, Newcastle United, Aleksander Ceferin