Para Pemain India Jalani Pelatihan Online Setelah Lockdown Virus Corona

Berita Badminton : Dengan turnamen masih ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan akibat wabah pandemi Covid-19, para pemain India telah menjalani pelatihan online bersama dengan kepala pelatih Federasi Badminton India (BAI), Pullela Gopichand.

India saat ini berada di bawah kendali penguncian (Lockdown) selama 21 hari untuk menahan penyebaran virus corona yang mematikan, yang telah menginfeksi lebih dari 2000 orang di negara itu dan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.

Menjauhkan diri dari permainan dapat memengaruhi kebugaran para pemain sehingga Gopichand telah mulai membuat program untuk para pemain, meskipun, melalui whatsapp, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna mengirim pesan teks, suara, dan video.

"Kami hanya dapat melakukan kebugaran (latihan) karena tidak ada yang memiliki akses ke lapangan sehingga kami melakukan apa yang kami bisa. Saya mengirimkan video kepada para pemain tentang apa yang harus dilakukan dalam kelompok whatsapp kami," kata Gopichand.

"Ini adalah program sederhana yang disetting sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh semua pemain yang sedang berjuang menuju Olimpiade," jelas pelatih berusia 46 tahun itu.

Terlepas dari Gopichand yang telah bekerja bertahun-tahun dengan mantan pemain peringkat 1 dunia, Saina Nehwal, pelatih fisik, Dinaz Vervatwal juga mengambil kelas kebugaran dengan para pemain melalui aplikasi zoom yang memungkinkan para pemain berkomunikasi lewat video.

Sementara itu, pasangan ganda putra peringkat 10 dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang sudah memastikan tiket ke Olimpiade, juga merupakan salah satu pemain yang mengikuti pelatihan online ini.

"Pak Gophi mengirimkan jadwal program setiap hari kepada kami di Whatsapp. Ini terutama melibatkan meditasi, latihan dinding dimana saya mengayunkan shuttlecock ke dinding, memainkan pukulan dan drive saya yang membantu memperkuat lengan bawah," ungkap Chirag.

Artikel Tag: Pullela Gopichand, Sai Praneeth, Virus Corona, olimpiade tokyo 2020